Mohon tunggu...
075_Renanda Ajeng Pramusti
075_Renanda Ajeng Pramusti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Partisipasi Siswa SD dalam Pertunjukan Seni Jaran Kepang dalam Tradisi Upacara Bersih Desa

24 Mei 2024   16:24 Diperbarui: 24 Mei 2024   16:42 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum, kebudayaan merujuk pada segala hal yang terkait dengan pemikiran dan kebijaksanaan manusia. Ini mencakup pandangan, sikap, nilai, moral, tujuan, dan tradisi. Kebudayaan juga dapat dijelaskan sebagai praktik atau kebiasaan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, baik yang sudah ada sejak zaman dulu maupun yang masih berlangsung secara turun-temurun. Kata "budaya" berasal dari Bahasa Sansekerta, "buddhayah", yang merupakan bentuk jamak dari "buddhi" (pemikiran atau kebijaksanaan) dan merujuk pada segala hal yang terkait dengan pemikiran dan kebijaksanaan manusia.

Kebudayaan memiliki peran dan fungsi yang signifikan dalam struktur kehidupan suatu bangsa dan negara karena kebesaran suatu bangsa tercermin dari seberapa kuat nilai-nilai budayanya mengakar dalam kehidupan sosialnya. Budaya merupakan serangkaian kebiasaan yang tumbuh dan berkembang di suatu wilayah, dijaga agar tetap lestari dari satu generasi ke generasi berikutnya (Chaer, 2004). Keanekaragaman budaya di setiap daerah di Indonesia menjadi sumber daya yang berharga dan memperkaya keragaman budaya nasional. Kondisi Indonesia sebagai negara yang kaya akan keberagaman suku, agama, bahasa, dan berbagai indikator lain yang mencerminkan keberagaman masyarakatnya, dapat dianggap sebagai potensi sekaligus tantangan (Duranti, 1997).

Pendidikan adalah proses yang terus-menerus bertujuan untuk mengembangkan manusia secara menyeluruh dan membantu siswa berintegrasi dengan masyarakat. Perubahan dalam masyarakat selalu mengikuti perkembangan dalam berbagai bidang kehidupan (Atmaja, 2020). Meskipun masyarakat mengalami perubahan, pendidikan tetap harus mempertahankan norma dan nilai-nilai yang ada. Individu akan terus mengikuti perkembangan dan berinteraksi dengan masyarakat, sehingga tidak akan terlepas dari kelompoknya(Maksum, 2013).

Proses pendidikan tidak hanya mengikuti kurikulum yang ada, namun proses pendidikan yang penting ialah pendidikan yang mengajarkan kebudayaan lokal dan bangsa sebagai fungsi edukasi. Kebudayaan seperti wayang kulit, warak ngendog, jaran kepang, dan lain sebagainya sudah harus diketahui sebagai wawasan umum oleh setiap siswa, terutama siswa Sekolah Dasar (SD). Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji secara lebih dalam bagaimana siswa-siswi SD dapat berpartisipasi dalam pertunjukan seni jaran kepang dalam upacara bersih desa.

1.2. Rumusan Masalah

 Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijabarkan, maka rumusan masalah yang ada pada penelitian ini yakni:

Bagaimana suatu kebudayaan harus diajarkan kepada anak-anak sedari usia dini?

Bagaimana guru dapat memperkenalkan suatu kebudayaan lokal kepada siswa-siswi SD?

Bagaimana siswa SD dapat berpartisipasi dalam pertunjukan seni jaran kepang dalam upacara bersih desa?

1.3. Tujuan Penelitian

 Berdasarkan rumusan penelitian yang telah dijabarkan, maka tujuan daripada penelitian ini yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun