Selain itu, kelemahan teori humanistik adalah: peserta didik yang tidak mengenal dan memahami potensi dirinya tertinggal dalam proses pembelajaran, peserta didik yang tidak aktif dan malas melukai diri sendiri dalam proses pembelajaran, dan proses pembelajaran lebih menitikberatkan pada pengembangan potensi  peserta didik serta mencegah perkembangan intelektual peserta didik meningkat.
Aplikasi Teori Belajar Humanistik dalam Pembelajaran SD
Aplikasi teori belajar humanistik dalam pendidikan berdampak pada munculnya berbagai macam model pembelajaran yang lebih modern atau kontemporer yang lebih demokratis dan memanusiakan untuk berkembang sesuai dengan potensinya. Model pembelajaran ini tidak terlepas dari para pendukung teori humanistic tersebut.Â
Nampun aplikasinya teori pembelajaran humanistic memerlukan pertimbangan serta adanya jenis metode pembelajaran dengan tujuan, fungsi, dan cara kerja masing-masing. Hal hal yang penting yang perlu diperhatikan Menurut Rogers terdapat beberapa prinsip dasar dalam teori belajar humanistik dalam menyelenggarakan proses belajar yang harus diperhatikan:Â
1.) Manusia memiliki kemampuan alami untuk belajar,Â
2.) Pembelajaran akan bermakna bagi peserta didik jika materi yang dikomunikasikan tampak konsisten dengan maksud, tujuan, dan pemikirannya,Â
3.) Proses dan hasil belajar yang bermakna atau berarti bagi perkembangan serta pertumbuhan peserta didik akan diperoleh dengan cara metode pembelajaran berbasis proses, yaitu peserta didik melakukannya atau belajar tentang proses,Â
4.) Proses pembelajaran akan lebih lancer jika peserta didik terlibat secara aktif dan memungkingkan peserta didik untuk bertanggung jawab dalam proses pembelajaran, danÂ
5.) Belajar atas inisiatif sendiri yang mencakup seluruh pribadi adalah cara belajar yang akan menghasilkan hasil yang lebih dalam dan lebih bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H