Mohon tunggu...
Cahya Sinta Dewi
Cahya Sinta Dewi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - 2021C-Bimbingan dan Konseling-070

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya Kelas : 2021 C Nim : 210010014070

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Takut Guru BK? Yuk, Kenali Konselor Sebaya!

22 Desember 2022   21:40 Diperbarui: 22 Desember 2022   23:26 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenernya nih ya konselor sebaya sudah ada dari dulu loh, tapi ya gitu, setiap program pasti ada beberapa hambatan yang membuat program konselor sebaya kurang berjalan dengan efektif. Diantaranya yaitu : 

1) Adanya anggapan bahwa guru BK sudah cukup untuk mengatasi permasalahan siswa, 

2) Konselor sebaya juga kurang dilatih nih softskillnya yang membuat konselor sebaya masih kurang mampu mengenali tanda - tanda permasalahan, 

3) Seleksi agar jadi anggota konselor sebaya yang kurang selektif, 

4) Adanya ketidakcocokan dari siswa yang ditunjuk sebagai konselor sebaya serta 

5) Ada juga teman sebaya jadi lebih hati-hati kalau mau bercerita ke konselor sebaya karna takut kena spill, padahal mah engga.

Nahh buat memperbarui sistem konselor sebaya yang terbukti masih kurang efektif, hal pertama yang harus diperbaiki ialah manajemen dari program konselor sebaya yang tidak berjalan sesuai tujuan. 

Ada beberapa cara yang mimin tawarkan, diantaranya yaitu :

1. Harus adanya perbaikan dalam sistem seleksi Konselor anggota, dimana konselor sebaya tidak hanya dipilih berdasarkan kesukarelaan, tetapi disamping itu calon konselor sebaya juga harus memiliki karakteristik dan skill yang dibutuhkan untuk menjadi konselor sebaya sehingga seleksi nya harus lebih selektif.

2. Konselor sebaya juga harus dilatih minimal 1 minggu sekali oleh guru BK secara langsung, agar softskill yang dimiliki konselor sebaya bisa lebih terasah sehingga teman sebaya dapat terbantu dan bisa mengandalkan konselor sebaya sebagai pendukung dan membatu permasalahan yang dihadapi teman sebaya. 

3. Bukan hanya guru BK saja yang harus berperan, tapi perlu adanya bantuan dari Pihak sekolah. Pihak sekolah harus menyadari bahwa stigma negatif siswa terhadap guru BK yang  masih menganggap guru BK sebagai orang yang galak dan tukang cepu, jadi siswa enggan menjadikan guru BK sebagai orang yang bisa membantu permasalahanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun