Mohon tunggu...
Ratu Bilqis
Ratu Bilqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis, membaca, film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Identifikasi Plagiarisme

12 Desember 2024   13:13 Diperbarui: 12 Desember 2024   13:13 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. PENGERTIAN IDENTIFIKASI PLAGIARISME 

    Identifikasi plagiarisme adalah proses untuk mendeteksi apakah suatu karya atau tulisan merupakan hasil dari tindakan plagiarisme atau tidak. Berikut beberapa cara identifikasi plagiarisme:

1. Pemeriksaan Manual: Editor atau reviewer membaca karya untuk melihat apakah ada bagian yang mencurigakan atau terdengar tidak konsisten dengan gaya penulisan asli penulis.

2. Menggunakan Perangkat Lunak Anti-Plagiarisme: Ada banyak alat dan perangkat lunak yang tersedia, seperti Turnitin atau Grammarly, yang dapat memeriksa teks terhadap database besar publikasi akademik, artikel, dan sumber online lainnya untuk mencari kemiripan.

3. Pencarian Referensi dan Kutipan: Memastikan bahwa semua sumber yang dikutip dalam karya tersebut benar-benar ada dan diakui dengan tepat. Kurangnya kutipan yang tepat bisa menjadi indikasi plagiarisme.

4. Membandingkan dengan Karya Sebelumnya: Membandingkan karya baru dengan karya sebelumnya dari penulis yang sama atau orang lain untuk melihat apakah ada pengulangan tanpa pengakuan.
Proses ini penting untuk menjaga integritas akademik dan profesional, memastikan bahwa kredit diberikan kepada penulis asli, dan mencegah penggunaan karya orang lain tanpa izin atau pengakuan yang tepat.

B. JENIS PLAGIARISME BERDASARKAN YANG                   DICURi

     Ada beberapa jenis plagiarisme yang bisa dikategorikan berdasarkan apa yang dicuri atau diambil tanpa izin. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Plagiarisme Langsung:

Pengertian: Mengambil teks atau karya orang lain secara verbatim (kata demi kata) tanpa memberikan kredit kepada sumber aslinya.

Contoh: Menyalin paragraf dari buku atau artikel dan memasukkannya ke dalam tulisan Anda tanpa menyebutkan sumber.

2. Plagiarisme dengan Pengubahan Sedikit:
- Pengertian: Mengubah beberapa kata atau frasa dari teks asli tetapi tetap mempertahankan struktur dan ide yang sama tanpa memberikan kredit.

Contoh: Mengubah beberapa kata dari artikel yang ditemukan secara online tetapi tidak mencantumkan sumber aslinya.

3. Plagiarisme Penggabungan:
- Pengertian: Menggabungkan teks dari beberapa sumber yang berbeda tanpa memberikan kredit kepada masing-masing sumber.

Contoh: Mengambil satu kalimat dari satu artikel dan dua kalimat dari artikel lain, kemudian menggabungkannya menjadi paragraf baru tanpa menyebutkan sumber.

4. Plagiarisme Ide:
- Pengertian: Mengambil ide, teori, atau konsep orang lain tanpa memberikan kredit, meskipun teksnya ditulis dengan kata-kata sendiri.

Contoh: Menggunakan ide dari penelitian orang lain dalam presentasi atau laporan tanpa menyebutkan peneliti aslinya.

5. Plagiarisme Otomatik:
- Pengertian: Mengulang karya sendiri yang telah dipublikasikan sebelumnya tanpa menyebutkan bahwa karya tersebut telah digunakan sebelumnya.

Contoh: Mengirimkan esai yang sama untuk dua kelas yang berbeda tanpa izin dari kedua instruktur.

6. Plagiarisme Secara Tidak Sengaja:
- Pengertian: Terjadi ketika seseorang tidak sengaja mengambil teks, ide, atau karya orang lain tanpa memberikan kredit karena ketidaktahuan atau kecerobohan.

Contoh: Lupa menambahkan kutipan pada teks yang diambil dari sumber lain.

Mengetahui dan memahami jenis-jenis plagiarisme ini penting untuk menjaga integritas dan etika dalam menulis serta berkontribusi pada dunia akademik dan profesional.

C. JENIS PLAGIARISME BERDASARKAN PROPoRIS YANG DIBAJAK

1. Plagiarisme dapat dikategorikan berdasarkan proporsi atau sejauh mana konten yang dibajak dibandingkan dengan karya asli. Berikut adalah beberapa jenis plagiarisme berdasarkan proporsi yang diambil:

- Plagiarisme Total (Complete Plagiarism):

a. Pengertian: Mengambil karya orang lain secara keseluruhan dan mengklaimnya sebagai karya sendiri tanpa perubahan apapun.

Contoh: Menyalin seluruh esai, laporan, atau artikel dan mengajukannya sebagai karya sendiri.

2. Plagiarisme Sebagian (Partial Plagiarism):

- Pengertian: Mengambil bagian tertentu dari karya orang lain dan mencampurnya dengan karya asli penulis.

Contoh: Menyalin beberapa paragraf atau bagian dari berbagai sumber dan menggabungkannya dengan beberapa paragraf yang ditulis sendiri tanpa memberikan kredit kepada sumber asli.

3. Plagiarisme Struktur (Structural Plagiarism):

-Pengertian: Menyalin struktur atau format karya orang lain, tetapi menggunakan kata-kata yang berbeda. Ini termasuk menyalin urutan argumen, bukti, atau metode presentasi.

Contoh: Mengambil kerangka tulisan seseorang dan menggantinya dengan kata-kata sendiri namun tetap mengikuti struktur atau alur yang sama.

4. Plagiarisme Idea (Plagiarism of Ideas):

- Pengertian: Mengambil ide, konsep, atau teori orang lain dan mengklaimnya sebagai milik sendiri tanpa memberikan pengakuan yang sesuai.

Contoh: Menggunakan pendekatan atau model penelitian orang lain dalam karya sendiri tanpa memberikan kredit kepada penemu aslinya.

5. Plagiarisme Gaya (Style Plagiarism):

-Pengertian: Meniru gaya penulisan atau metode presentasi seseorang dengan sangat dekat, tanpa menyalin teks secara verbatim.

Contoh: Menulis artikel atau esai dengan gaya yang sangat mirip dengan karya penulis lain, mencakup cara pengembangan argumen dan presentasi.

Mengidentifikasi dan memahami jenis-jenis plagiarisme ini penting untuk menjaga integritas akademik dan profesional, memastikan bahwa setiap kontribusi intelektual mendapatkan pengakuan yang pantas.

D. JENIS PLAGIARISME BERDASARKAN POLA

     Plagiarisme juga bisa dikategorikan berdasarkan pola atau cara bagaimana konten yang dibajak tersebut digunakan. Berikut adalah beberapa jenis plagiarisme berdasarkan pola:

1. Plagiarisme Kembali (Self-Plagiarism):

Pengertian: Menggunakan kembali karya atau bagian dari karya yang telah dipublikasikan sebelumnya tanpa menyebutkan bahwa karya tersebut telah digunakan sebelumnya.

Contoh: Mengajukan makalah yang sama untuk dua mata kuliah yang berbeda atau mengulang bagian dari artikel penelitian yang telah diterbitkan sebelumnya dalam artikel baru tanpa memberikan pengakuan.

2. Plagiarisme Potongan (Mosaic Plagiarism):

Pengertian: Meminjam frasa, ide, atau data dari beberapa sumber dan menyusunnya kembali ke dalam karya sendiri tanpa memberikan kredit yang tepat.

Contoh: Menyalin beberapa kalimat dari berbagai artikel dan menyusunnya menjadi satu paragraf baru tanpa menyebutkan sumber aslinya.

3. Plagiarisme Kompleks (Complex Plagiarism):

Pengertian: Mengkombinasikan beberapa metode plagiarisme, seperti plagiarisme langsung, pengubahan sedikit, dan penggabungan, untuk menyembunyikan sumber asli secara lebih mendalam.

Contoh: Mengambil beberapa bagian dari berbagai sumber, mengganti beberapa kata di sana-sini, dan menggabungkannya dengan sedikit teks asli tanpa memberikan kredit.

4. Plagiarisme Tidak Sengaja (Accidental Plagiarism):

Pengertian: Mengutip atau menggunakan ide dari sumber lain tanpa disadari atau tanpa mengetahui aturan kutipan yang tepat.

Contoh: Lupa memberikan kutipan untuk informasi yang diperoleh dari sebuah artikel atau tidak sengaja menyalin kalimat dari buku tanpa mencantumkan sumber.

5. Plagiarisme Cermin (Mirror Plagiarism):

Pengertian: Menyalin struktur dan format dari satu karya ke karya lain tanpa menyalin teks verbatim, tetapi tetap mengikuti alur dan gaya presentasi yang sama.

Contoh: Menggunakan struktur dan argumen dari makalah orang lain dan menggantinya dengan kata-kata sendiri namun tetap mengikuti urutan yang sama.

E. JENIS PLAGIARISME BERDASARKAN PENAJIAN

         Plagiarisme dapat dikategorikan berdasarkan cara penyajiannya atau bagaimana konten yang dijiplak disajikan dalam karya baru. Berikut adalah beberapa jenis plagiarisme berdasarkan penyajian:

1. Plagiarisme Verbatim:

Pengertian: Menyalin teks dari sumber asli kata demi kata tanpa memberikan kredit atau kutipan yang sesuai.

Contoh: Mengambil paragraf dari buku atau artikel dan menempelkannya dalam karya sendiri tanpa menyebutkan sumbernya.

2. Parafrase Tanpa Pengakuan:

Pengertian: Mengubah kata-kata dari teks asli menjadi kata-kata sendiri tetapi tetap mempertahankan ide yang sama tanpa memberikan kredit kepada sumber asli.

Contoh: Membaca sebuah artikel dan menuliskan ulang isinya dengan kata-kata berbeda tetapi tidak memberikan referensi kepada artikel aslinya.

3. Plagiarisme Potongan (Patchwriting):
Pengertian: Mengambil frasa atau kalimat dari berbagai sumber dan menyusunnya menjadi paragraf baru tanpa memberikan kredit yang tepat.

Contoh: Mengambil satu kalimat dari satu artikel dan satu kalimat dari artikel lain, kemudian menggabungkannya tanpa menyebutkan sumber.

4. Plagiarisme Terjemahan:
Pengertian: Menerjemahkan teks dari bahasa lain ke bahasa sendiri tanpa memberikan kredit kepada sumber asli.

Contoh: Menerjemahkan artikel dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan mengklaimnya sebagai karya asli tanpa menyebutkan sumber aslinya.

5. Plagiarisme dengan Pengubahan Sedikit (Minimalistic Changes):
Pengertian: Mengubah beberapa kata atau frasa dari teks asli tetapi tetap mempertahankan struktur dan ide yang sama tanpa memberikan kredit.

Contoh: Mengganti beberapa kata dalam kalimat dari artikel asli tetapi tetap menggunakan kalimat tersebut tanpa mencantumkan sumber.

6. Plagiarisme dengan Penggabungan (Combining Sources):
Pengertian: Mengambil bagian-bagian kecil dari beberapa sumber dan menggabungkannya untuk membuat karya baru tanpa memberikan kredit kepada masing-masing sumber.

Contoh: Mengambil satu paragraf dari satu buku dan beberapa kalimat dari artikel lain, kemudian menggabungkannya menjadi satu bagian dalam karya sendiri tanpa menyebutkan sumber. 

                               DAFTAR PUSTAKA 

 1.  Fishman, T. (2009). "Understanding Academic Integrity: Plagiarism Detection and Prevention." Cambridge University Press.

-Buku ini menjelaskan dasar-dasar integritas akademik dan metode deteksi plagiarisme.

2. Larkham, P. J., & Manns, S. (2002). "Plagiarism and Academic Misconduct: A Guide for Educators and Researchers." Routledge.

-Buku ini membahas cara mengidentifikasi dan menangani plagiarisme di kalangan pelajar dan akademisi.

3. Maurer, H. A., Kappe, F., & Zaka, B. (2006). "Plagiarism -- A Survey." Journal of Universal Computer Science, 12(8), 1050--1084.

- Artikel ini memberikan tinjauan umum tentang deteksi plagiarisme, termasuk teknologi yang digunakan.

4. Turnitin Research Group. (2018). "The Role of Technology in Plagiarism Detection." Educational Research Journal.

-Membahas pengaruh perangkat lunak seperti Turnitin dalam identifikasi plagiarisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun