“Sini kalian,” kata Bu Dina.
“Ngapain kalian nyanyi-nyanyi dengan keras di luar sana sudah tau Bu Dina minta kalian keluar dan diam jangan berisik malah nyanyi-nyanyi?” Tanya Bu Dina.
“Ya karena saya bosan Bu di luar, jadi saya buka handphone untuk dengerin musik sambil nyanyi” jawab Atur dan Radya sambil menundukkan kepalanya.
“Ya kan kalian bisa duduk diam saja gak usah mainan handphone, lagian kan ini juga masih jam sekolah, harusnya tu kalian paham, ini tu masih jam sekolah, harusnya jangan mainan handphone, ngertikan?” ujar Bu Dina ke Atur dan Radya.
Atur dan Radya pun hanya menganggukkan kepalanya. Mereka tidak bisa berkata apapun di hadapan Bu Dina. Sepatah kata apapun tak ada yang keluar dari mulut mereka.
”Ya udah sini mana handphone kalian, akan saya ambil dan akan saya simpan selama tiga hari” ujar Bu Dina.
“Astaga kok lama banget” kata Atur.
“Lah kan ini udah jadi konsekuensinya dan udah ada di tata tertib sekolah” jawab Bu Dina.
“Ya udah Bu, ini handphonenya, maaf sebelumnya” ucap Atur.
Atur dan Radya pun hanya bisa pasrah karena handphonenya di sita dan teman-temannya hanya melihatinya. Waktu demi waktu pun telah berlalu, suasana kelas kembali ricuh bagaikan kapal pecah. Segala latihan telah mulai kembali. Ada yang membuat kostum, ada pula yang membuat properti, dan ada pula yang berlatih drama dan menari. Latihan pun dilakukan dengan penuh semangat dan canda tawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H