Hal inilah yang membuat komunikasi menjadi tidak efektif. Tetapi di zaman sekarang ini teknologi komunikasi menjadi lebih maju. Orang yang berada di pulau yang berbeda bahkan negara yang berbeda kini sudah mampu melakukan komunikasi bahkan mampu ditampilkan secara visual. Jarak dan waktu seakan tidak lagi menjadi halangan dalam berkomunikasi.Â
Salah satu hal yang sedang menjadi tren saat ini adalah kegiatan yang berbasis internet dan elektronik. Beberapa contoh diantaranya adalah e-learning, e-banking, e-library, e-labolatory, e-mail dan sebagainya. Aktivitas-aktivitas berbasis elektronik ini sudah pasti sangat membantu kegiatan manusia.Â
Dengan hal tersebut di atas, dimensi ruang dan waktu tidak lagi menjadi hambatan. Selain itu,proses pengolahan data pun semakin cepat dan efisien. Berbagai barang elektonik mulai dari televisi, handphone, komputer, laptop bahkan i-pad sudah menjadi barang-barang yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Perkembangan teknologi pun semakin pesat seiring dengan ditemukannya alat-alat yang lebih canggih.
Kemajuan teknologi ini juga mempengaruhi seluruh aspek dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Mulai dari bidang pendidikan, politik, ekonomi, kesehatan, dan bidang lainnya. Kemajuan teknologi dari waktu ke waktu untuk mengubah sistem yang lama menjadi baru ke dalam sistem digital inilah yang disebut sebagai transformasi digital. Transformasi digital berkembang cepat seiring dengan perkembangan zaman apalagi di masa pandemi sekarang yang kita kenal sebagai pandemi Covid-19. Di masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lama ini sangat mempengaruhi transformasi digital dan perkembangan teknologi dalam masyarakat. Salah satu contohnya perkembangan teknologi dan transformasi digital di bidang kesehatan.
Pandemi Covid-19 telah mendorong inovasi teknologi di bidang kesehatan melalui layanan telemedis. Hal itu menjadi salah satu faktor dalam percepatan transformasi digital. Telemedis merupakan layanan kesehatan jarak jauh yang memungkinkan pasien dan tenaga kesehatan berdiskusi tanpa harus bertatap muka.Â
Dahulu pasien yang ingin berobat atau konsultasi harus datang ke rumah sakit dan tatap muka secara langsung dengan tenaga kesehatan tetapi sekarang tidak lagi. Layanan telemedis memudahkan masyarakat untuk melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan.Â
Pasien bisa konsultasi secara langsung dengan tenaga kesehatan tanpa harus keluar rumah. Hanya dengan menggunakan gadget dan jaringan internet, pasien sudah bisa menikmati layanan telemedis dari rumah secara virtual ataupun daring. Layanan telemedis ini bisa diakses melalui aplikasi seluler di gadget yang kita miliki.Â
Layanan telemedis ini juga bisa diakses dimana saja dan kapan saja. Hal inilah yang membuat masyarakat sudah mulai beralih untuk menggunakan layanan telemedis. Hal ini bisa dilihat dari data yang ditunjukkan oleh Kominfo yang mencatat terjadinya lonjakan kunjungan ke aplikasi telemedis sebesar 600% selama masa pandemi.
Saat ini sektor kesehatan mulai memasuki era disrupsi. Pasien kini dapat berkonsultasi dengan dokter melalui berbagai aplikasi seluler. Layanan perawatan di rumah, pemeriksaan laboratorium maupun pemesanan obat, juga dapat dilakukan melalui aplikasi seluler, terpadu dengan jasa transportasi daring.Â
Jika sebelumnya pasien kesulitan mendapatkan informasi riwayat kunjungan di fasilitas kesehatan, tapi saat ini sebagai contoh, peserta program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) bisa mengakses informasi ini melalui aplikasi mobile JKN. Teknologi digital yang semakin maju sudah dimanfaatkan oleh fasilitas kesehatan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta peningkatan mutu pelayanan.
 Sistem komputasi dari BPJS Kesehatan memungkinkan fasilitas kesehatan tingkat pertama merujuk pasien ke tingkat lanjut secara daring.Â