Mohon tunggu...
Jhon Wiyanjana
Jhon Wiyanjana Mohon Tunggu... Buruh - Jhon wiyanjana

Menemukan Allah dalam segala hal / tweet @daun kering

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Bekerja di Bengkel Mobil "Body Repair" dan Klaim Asuransi

16 Maret 2018   22:45 Diperbarui: 18 Maret 2018   13:42 3580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Jhonwiyanjana

Bengkel Body Repair & Asuransi

Bekerja dibidang bengkel mobil specialist body repair dan khususnya bekerjasama dengan asuransi begitu banyak suka duka baik itu, mendapatkan complaint dari customer, bahkan sampai tidak dibayar oleh asuransi sekalipun dan masih banyak lagi permasalahannya, memang dalam setiap pekerjaan pastinya ada sebuah resiko yg siap kita tanggung tetapi tentunya harus kita perhitungkan dengan baik karena setiap bisnis denganinvestasi harus bisa dipertanggung jawabkan dan tentunya keuntungan yg diharapkan bagi setiap orang.

Akan Tetapi bagi kalangan yg mungkin sudah berkecukupan pastinya bisnis bengkel ini sangat istimewa, karena biasanya yg mempunyai hobi dengan mobil ( kendaraan ) minimal bisa melampiaskan hobi tersebut dengan tidak mengeluarkan biaya bahkan justru menguntungkan karena berbagai modifikasi kendaraan yg dibuatnya biaya bisa ditopang dengan berdirinya usaha bengkel tersebut.

Berbicara tentang body repair pastinya akan berhubungan dengan pengerjaan pengecatan kendaraan tersebut, yg mana kita pasti tahu bahwa body repair adalah perbaikan body kendaraan akibat kerusakan. banyak permasalahn yg mengakibatkan kerusakan kendaraan seperti, accident (tabrakan) , ada juga body kendaraan yg memang sudah uzur( keropos ), atau juga akibat kena siram cairan keras atau kena ciprat cat yg tentunya membekas dan susah untuk dihilangkan.

ketika kita berhadapan dengan berbagai karakter customer asuransi banyak kesan yg saya dapati bahwa pengertian dari mereka setiap ada kerusakan pastinya minta diganti dengan part yg baru , tentunya buat kami pihak bengkel lebih memudahkan dan lebih cepat pengerjaannya ( secara teknis ) akan tetapi tidak semua kerusakan dari panel tersebut selalu diganti, tentunya akan ada perkiraan bahwa panel tersebut masih memungkinkan direpair kembali .

Ada baiknya kita untuk berfikir kembali perihal penggantian body part kendaraan anda, menurut hemat saya apabila kerusakan body part tersebut ringan tidak terlalu rusak berat lebih baik untuk diperbaiki kembali, mengingat pemesanan part juga perlu waktu ,maka secara pribadi saya lebih cenderung memilih yg asli bawaan kendaraan,walaupun part tersebut direpair ( diperbaiki ) kalau cara penanganan yg baik pastinya hasilnya sangat memuaskan sesuai dengan kondisi sebelumnya.dan waktu pastinya lebih cepat.

Jadi jangan terlalu alergi dengan part repair { rekondisi ) karena dengan penanganan yg baik akan menghasilkan kwalitas yang hampir sama dengan aslinya.

Mungkin sebagian orang beranggapan, kendaraan untuk saat ini bukan lagi sebagai barang mewah melainkan kebutuhan,mungkin benar juga anggapan tersebut sangking pada sibuknya kadang sampai lupa merawat kendaraannya.

Oleh karena itu kita harus menyadari bahwa keselamatan kita ditentukan dari kondisi kendaraan Kita, disaat kita sedang berada di dalam mobil, bahkan kadang kita berada diluar kendaraan sajabisa mendapatkan musibah dari kendaraan yg tidak sehat tersebut baik itu masalah ,mesin ,sistem pengereman,kompling bahkanbody kendaraan anda,oleh karena itu kita harus selalu rajin mengontrol kendaraan kita.

Mungkin anda masih ingat kejadian kendaraannya Presiden Jokowi yg mengalami mogok, saya meyakini pasti kendaraan tersebut sudah dilakukan pengontrolan yang rutin,namun kendaraan adalah merupakan perangkat yang saling keterkaitan antara mesin,electrical,maupun pengapian, walaupun pengecekan sudah maksimal masih seringkali adanya kendala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun