6) Multigenerational Transmission Process (Transmisi Multigenerasi)Â
Kecemasan dapat diturunkan melalui proses transmisi dari satu generasi ke generasi berikutnya, dan transmisi ini dapat mengakibatkan disfungsi dalam keluarga. Seperti contoh ada seorang kakek yang rentan terhadap ledakan emosi dan depresi. Hal ini dapat mempengaruhi nenek dan ayah. Setelah itu pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan psikologis anak cucu.Â
7) Sibling Position
 Bowen percaya bahwa bagaimana perilaku saudara tertua terhadap saudara yang termuda memiliki dampak pada bagaimana nanti mereka saat menjadi orang tua. Keberhasilan dalam pernikahan dapat dicapai dengan cara menggabungkan pasangan yang memiliki urutan kelahiran yang berbeda. Dengan mengasumsikan bahwa anak pertama cenderung memiliki kemampuan untuk mengambil tanggung jawab, maka idealnya mereka bisa menikah dengan orang yang merupakan anak bungsu.Â
8) Societal Regression (Regresi Masyarakat)Â
Stressor lingkungan seperti kelebihan penduduk, kelangkaan sumber daya alam, epidemi, tekanan ekonomi, dan kurangnya keterampilan untuk hidup dalam dunia yang beragam adalah semua faktor stres potensial yang berkontribusi pada regresi dalam masyarakat. Beberapa kondisi ini yang menentukan keluarga dapat mengatasi hal tersebut atau malah menjadikannya sebagai inti konflik atau ketegangan dalam keluarga.
Karakteristik Keluarga Sehat Dalam Teori Sistem KualitasÂ
keluarga jika ditinjau dari teori sistem ditentukan oleh relasi atau kombinasi dua pihak. Dengan kata lain, keluarga yang sehat merupakan keluarga yang memiliki relasi baik antar anggotanya. Dalam teori sistem, keluarga yang sehat juga dikenali dengan karakteristik yang berkaitan dengan kemampuan keluarga dalam beradaptasi untuk mencapai tujuan mereka. Karakteristik untuk beradaptasi meraih tujuan yaitu :Â
1) Kelekatan, yaitu hal yang mengindikasikan perasaan dekat secara emosi dan adanya waktu untuk bersama.Â
2) Fleksibilitas, yaitu hal yang menggambarkan adanya perasaan untuk mampu menyesuaikan terhadap kondisi baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak.Â
3) Stabilitas, yaitu pemanfaatan waktu untuk aktivitas sehari-hari dan adanya perayaan di waktu tertentu. Jika hal-hal tersebut dimiliki oleh sebuah keluarga, maka keluarga tersebut akan dapat berinteraksi dengan baik sehingga saat-saat kebersamaan dapat terpelihara dengan baik dan akan terbentuk sebuah keluarga yang harmonis.