Mohon tunggu...
Mochammad Afisena
Mochammad Afisena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dekat Teori Kepribadian Pendekatan Humanistik Abraham Maslow

20 Desember 2023   10:28 Diperbarui: 20 Desember 2023   10:42 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tingkatan tertinggi pada hierarki kebutuhan Maslow tidak selalu dapat dicapai ketika seseorang dapat memenuhi kebutuhan pada tingkat sebelumnya, yakni harga diri (esteem). Kebutuhan aktualisasi diri meliputi self-fulfillment, menyadari semua potensi yang dimiliki dan menjadi kreatif sepenuhnya. Menurut Maslow (1970), seseorang yang telah mencapaitingkatan ini akan menjadi manusia sepenuhnya. Untuk melengkapi kelima kebutuhan konatif diatas, Maslow menambahkan tiga kategori kebutuhan tambahan, yakni kebutuhan aesthetic, cognitive, dan neurotic.

  1. Kebutuhan Estetik

Kebutuhan estetik tidak bersifat universal, namun mungkin pada beberapa orang termotivasi akan kebutuhan kecantikan dan pengalaman menyenangkan estetik (Maslow,1967). Seseorang dengan kebutuhan estetik yang kuat menginginkan lingkungan yang cantik dan tertib. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dapat mengakibatkan orang itu sakit.

  1. Kebutuhan Kognitif 

Manusia yang memiliki kebutuhan kognitif memiliki keinginan untuk memecahkan misteri, mengerti suatu hal, dan ingin tahu. Jika kebutuhan ini terhambat, maka kelima kebutuhan dasar akan terancam, karenanya pengetahuan diperlukan untuk memenuhi kelima kebutuhan konatif tersebut. Ketika kebutuhan kognitif seseorang tidak dapat terpenuhi, maka seseorang tersebut dapat mengalami gangguan skeptis (kecurigaan), kekecewaan, dan sinisme.

  1. Kebutuhan Neurotis 

Kebutuhan neurotis tidak bersifat produktif. Mereka memiliki gaya hidup yang buruk dan tidak memiliki nilai berjuang untuk mengaktualisasikan diri. Biasanya kebutuhan neurotis bersifat reaktif, dan muncul menjadi kompensasi ketika kebutuhan yang lain tidak terpenuhi. Berbeda dengan kebutuhan konatif, estetik, dan kognitif yang ketika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka akan mengganggu kesehatan fisik dan jiwa serta dapat mengarahkan kepada penyakit. Ketika kebutuhan neurotis tidak terpenuhi, maka hanya akan timbul gangguan dan kesendatan.

Maslow berpendapat bahwa kepribadian manusia dihasilkan dari motivasi manusia yang diorganisasikan ke dalam sebuah hirarki kebutuhan yaitu suatu susunan kebutuhan yang sistematis, suatu kebutuhan dasar harus dipenuhi sebelum kebutuhan dasar lainnya muncul. Kebutuhan itu mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut :

  • Kebutuhan yang lebih rendah dalam hirarki merupakan kebutuhan yang kuat, potensial, dan prioritas; sementara yang lebih tinggi dalam hirarki merupakan kebutuhan yang paling lemah

  • Kebutuhan yang lebih tinggi kurang diperlukan dalam rangka mempertahankan hidup, sehingga pemuasannya dapat diabaikan.

  • Walaupun kebutuhan yang lebih tinggi itu kurang begitu perlu dalam rangka survival, namun kebutuhan itu memberikan kontribusi terhadap survival itu sendiri dan juga perkembangan.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun