Mohon tunggu...
Mochammad Afisena
Mochammad Afisena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Media dalam Mengembangkan Manajemen Bimbingan dan Konseling

19 Desember 2022   18:41 Diperbarui: 19 Desember 2022   18:54 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRAK

Media massa adalali saluran atau alat untuk berkomunikasi dan bertukar informasi. Komunikasi massa memegang peranan yang sangat penting dalam masyarakat saat ini dalam berbagai bidang Pendidikan merupakan bidang yang tidak dapat dipisahkan dari peran media. Kepemimpinan dan bimbingan merupakan bagian penting dari pengajaran. untuk membantu siswa memecahkan masalah yang dihadapinya guna mencapai perkembangan yang optimal. 

Media juga berperan penting dalam kontinum kegiatan pendampingan dan konseling. Komunikasi pada saat penyampaian layanan terjadi ketika terjadi interaksi antara konselor sekolah dengan siswa atau konselor yang membutuhkan media sebagai sarana komunikasi. Kepemimpinan dan pengembangan kepemimpinan juga membutuhkan peran media agar program yang dihasilkan dapat berfungsi secara maksimal.

Kata Kunci: Manajemen, Media, Bimbingan Konseling

PENDAHULUAN

Kemajuan yang bidang teknologi dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan bagaikan pintu yang terbuka luas untuk manusia dalam menciptakan dan menghasilkan hal-hal yang lebih bermanfaat bagi kehidupan. Manusia saling bersaing dalam memunculkan inovasi-inovasi baru ditengah-tengah kompleksitas masyarakat dengan karakter warnanya masing-masing. Hal ini membuat semakin mudahnya penyebaran informasi dan semakin mudahnya manusia melakukan aktivitasnya untuk berkembang ke arah yang lebih positif. 

Namun semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka manusia sendiri akan dituntut untuk menjadi manusia yang yang serba bisa dan cepat pula, karena jika tidak maka tidak akan berkembang. Bentuk pemanfaatan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi salah satunya dalam bidang manajemen bimbingan dan konseling. Dalam mengelola bimbingan dan konseling, manajemen memiliki peran penting terutama dalam meningkatkan mutu layanan bimbingan konseling atau pelaksanaan dari bimbingan konseling tersebut.

Bimbingan konseling adalah bagian integral dari pendidikan, artinya tidak terpisahkan dari pendidikan, dimana dalam pendidikan juga terdapat manajemen untuk mengelola lembaga pendidikan tersebut. Maka bimbingan dan konseling juga tak lepas dari manajemen pendidikan tersebut.

Manajemen bimbingan dan konseling dimaksudkan agar jalannya pelaksanaan bimbingan konseling dapat terarah atau tidak sembarangan, sehingga tercapainya hasil yang optimal. Kegiatan bimbingan konseling tidak boleh kalah atau tertinggal dari zaman, metode atau cara yang dilakukan harus tetap mengikuti perkembangan zaman agar tetap berjalan dengan lancar sehingga tercapainya tujuan bimbingan konseling itu sendiri.

Salah satu upaya dalam mengembangkan manajemen bimbingan konseling, adalah menggunakan berbagai media hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan upaya tersebut, diharapkan manajemen BK akan semakin berkembang sesuai dengan zaman tanpa menghilangkan ciri khas dari Bimbingan konseling itu sendiri.

Bimbingan konseling yang dilakukan secara tidak terencana atau tidak memiliki arah, maka dapat diketahui berapa hasil yang dicapai dalam konteks kontribusi untuk pencapaian sekolah. Maka dari itu perlunya perencanaan program bimbingan dan konseling yang jelas dan terstruktur karena kegiatan tersebut akan dilakukan untuk pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan program akan menentukan juga layak atau tidaknya suatu program untuk nantinya diberikan atau dilaksanakan. 

Studi kelayakan merupakan serangkaian kegiatan dalam mengumpulkan informasi-informasi mengenai berbagai komponen diperlukan untuk perangkaian program bimbingan konseling sekolah. Penyusunan program bimbingan dan konseling harus berdasar pada tujuan dari program itu sendiri, hal ini disebut dengan rencana kerja (Sukardi & Kusmawati, 2008 : 37).

T. Raka Joni (Suherman, 2016 :6) menyatakan pendapatnya tentang program. Menurutnya program adalah suatu kegiatan yang telah dirancang dan dilakukan secara terkait satu sama lain untuk pencapaian tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Dalam proses pelaksanaan bimbingan konseling, terdapat manajemen layanan bimbingan dan konseling. Manajemen layanan bimbingan dan konseling merupakan suatu proses atau kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan dengan optimal dalam rangka tercapainya tujuan bimbingan konseling yang efektif dan efisien. 

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen layanan bimbingan dan konseling adalah sebuah proses dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan aktivitas-aktivitas layanan bimbingan konseling dan pemanfaatan sumber daya lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 

Dalam konteks pelayanan Bimbingan dan Konseling, manajemen bimbingan dan konseling diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan pelayanan bimbingan dan konseling yang akan dan sedang dilaksanakan serta pemanfaatan sumber daya lainya untuk tercapainya tujuan yang sebelumnya telah disepakati.

Menurut Prayitno (2021), Manajemen pelayanan Bimbingan Konseling dapat juga diartikan sebagai kegiatan bekerja dengan individu-individu lainnya Mengetahui cara memperjelas dan mencapai tujuan manajemen dan jasa konsultasi dengan melakukan perencanaan pengorganisasian merancang pengarahan pengorganisasian dan pengendalian operasi. Mengetahui cara memperjelas dan mencapai tujuan manajemen dan bimbingan konseling dengan melakukan perencanaan pengorganisasian merancang pengarahan pengorganisasian dan pengendalian operasi.

Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam manajemen pelayanan bimbingan dan konseling menurut (Diniaty, 2012) adalah :

Planning adalah kegiatan persiapan awal dalam mencapai tujuan dari Bimbingan konseling itu sendiri. Kegiatan perencanaan merupakan proses yang terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu menyiapkan system dengan beberapa komponen yang nantinya akan diimplementasikan dalam pelaksanaannya . Proses pengagendaan ini akan sangat menentukan nanti bagaimana berlangsungnya kegiatan bimbingan konseling serta hasil dari layanan bimbingan dan konseling tersebut. Layanan bimbingan konseling sebagai sebuah proses kegiatan, sangat membutuhkan perencanaan yang matang dan secara sistematis dari mulai menyusun program sampai proses pelaksanaannya.

Organizing merencanakan kegiatan tindak lanjut. Tahap perencanaan mencakup biaya personel dan fasilitas untuk melakukan jenis pekerjaan yang digunakan nanti dalam proses konseling. Aktivitas form pada fase ini adalah aktivitas Clean Compile Configuration. Saat menyiapkan semua sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melakukan kegiatan, sediakan sedapat mungkin. Tahap pengorganisasian merujuk pada bagaimana bimbingan konseling dikelola atau berjalan sebagai organisasi. Melalui pengorganisasian, maka semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan telah siap sesuai dengan perencanaan program sebelumnya, sehingga ketika kegiatan tersebut dilaksanakan tidak terjadi kendala.

Actuating setelah tahap perencanaan dan pengorganisasian, tahapan atau bagian selanjutnya adalah tindak lanjut atau bisa disebut dengan actuating. Pada tahap ini seluruh sumber daya digerakkan dalam aktivitas-aktivitas agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, dengan berdasar kepada aturan dan kebijakan-kebijakan yang telah dirancang dalam tahap pengorganisasian. 

Semua aktivitas yang memungkinkan semua tugas dilakukan dengan menggunakan semua sumber daya yang tersedia disebut proses pemberdayaan. Dalam mengelola sebuah organisasi atau suatu lembaga, pelaksanaan meliputi kegiatan secara keseluruhan yang memiliki keterkaitan Bimbingan konseling telah diatur dalam program tersebut.

Controlling tahap controlling adalah tahap akhir. Pengawasan dilakukan agar pelaksanaannya tetap terkontrol sesuai dengan rencana atau sesuai dengan tahap-tahap sebelumnya. Evaluasi didasarkan pada pelaksanaan proses layanan konseling dan hasil dari layanan yang diberikan. Pelaksanaan tahap-tahap di atas, tidak lepas dari peran media dan teknologi-teknologi. Dalam pengelolaan manajemen bimbingan dan konseling peran media akan sangat dibutuhkan terlebih pada zaman sekarang ini, dimana semua dituntut untuk cepat. 

Perlunya media dalam upaya pengembangan manajemen bimbingan dan konseling, karena penyebaran informasi terkait bimbingan dan konseling pada sekarang ini juga harus cepat dan harus membuat hal yang kreatif sehingga tetap mendapatkan perhatian dari masyarakat. Marso, 1986 (dalam Sadiman, 2002) menyatakan pendapatnya tentang arti dari media, menurutnya, media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan atau menunjang segala macam pesan dan informasi yang merangsang pikiran, perasaan, minat, dan keinginan siswa untuk belajar. 

Gagne mengungkapkan pendapatnya tentang pengertian media. Menurutnya media merupakan jenis-jenis dari komponen lingkungan peserta didik yang memunculkan rasa ingin belajar. Perkembangan ini membawa peradaban yang semakin maju dan canggih serta serba cepat sehingga terjadinya gerakan menuju arah positif, namun tidak dapat kita hindari jika hal tersebut juga dapat menjadi negatif. Keyakinan manusia bahwa setiap hasil dari usaha dan kreativitas yang diciptakannya berupa cipta, rasa, karsa dan karya dalam wujud teknologi, itu semua akan sangat berfungsi di kehidupan manusia saat ini, karena mempermudah kegitan manusia.

Pada penerapan media bimbingan dan konseling akan memuat berbagai macam informasi yang berguna agar pelayanan informasi bimbingan dan konseling yang diberikan semakin efisien serta semakian berkualitas dengan pemanfaatan media yang ada. Media bimbingan dan konseling merupakan bagian terpadu atau integral dari setiap layanan. Artinya media BK tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu komponen tetapi terintegrasi dengan komponen bimbingan dan konseling lainnya untuk mencapai tujuan tersebut. harus diharapkan.

Media dalam bimbingan konseling merupakan semua hal yang dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi atau pesan terkait bimbingan dan konseling yang mampu memotivasi pikiran, perasaan, perhatian serta kemampuan peserta didik guna pemahanam diri, pengarahan diri, pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah yang sedang peserta didik hadapi. Bimbingan konseling memiliki dua unsur penting, yaitu unsur perhatian atau perangkat keras dan unsur pesan yang dikandung.

Terdapat banyak macam media yang dapat digunakan dalam upaya mengembangkan program BK. Banyaknya Aplikasi-aplikasi yang tersedia sekarang ini, semakin memudahkan pelaksanaan bimbingan dan konseling. Hal ini dapat menunjang pengembangan manajemen program bimbingan dan konseling. Adanya aplikasi-aplikasi yang diatas, bimbingan konseling dapat dilakukan secara virtual. Melakukan konseling dengan cara bertatap layar tanpa mengurangi nilai dari bimbingan dan konseling tersebut. 

Maka dari itu peran manajemen bimbingan konseling akan semakin dibutuhkan, karena di tengah perkembangan zaman yang sekarang bagaimana pelaksanaan bimbingan konseling tetap berjalan tanpa menghilangkan esensi dari bimbingan konseling tersebut. Beberapa contoh aplikasi yang dapat digunakan dalam malakukan bimbingan konseling secara virtual, contohnya zoom, google meet, skype dan masih banyak lagi. Sementara media dalam penyebaran informasi dan pesan terkait bimbingan konseling yang dapat dimanfaatkan adalah Instagram, Twitter, Meta, WhatsApp dan masih banyak lagi media cetak online.

 

PEMBAHASAN

Manajamen atau istilah lainnya management yang memiliki arti "pengelolaan", sementara arti lainnya menurut George terry dalam Principle of Management memandang manajemen lewat sebuah proses-proses tertentu yang terdapat persiapan , pengkoordiniran, pengoperasian dan penanganan yang nantinya berguna untuk mencapai kemufakatan atau yang telah menjadi kesepakatan bersama. manajemen juga dapat dipahami sebagai seni untuk mengatur, mengarahkan, membimbing dan menggunakan sumberdaya orang lain yang berguna untuk mencapai tujuan yang telah disepakati sebelumnya. 

Dengan banyaknya dalam pengertian manajemen, maka untuk melihat definisi manajemen bisa dilihat dari berbagai sudut termasuk aspek Artistik, ilmiah serta memahami strategi untuk mengetahui bagaimana menyelesaikan tugas atau pekerjaan melalui orang lain. Dalam pengertian ilmiah konsep manajemen merupakan suatu ilmu yang berguna untuk mengetahui secara jelas manusia dan bagaimana manusia dapat bekerja sama untuk membentuk suatu yang berguna bagi masyarakat dan kesejahteraannya.

 Sedangkan tujuan manajemen jika dilihat dari segi proses merupakan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pemantauan yang berguna untuk mengontrol kegiatan anggota dan tujuan penggunaannya. Dari berbagai macam definisi manajemen dapat dipetik bahwa manajemen adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, cara pengendalian anggota organisasi yang berguna untuk mengatur proses penggunaan sumber daya organisasi. 

Dalam mengenali posisi manajemen tidak hanya dalam bidang kegiatan bisnis akan tetapi manajemen juga dapat dikenali melalui bidang pendidikan. sebagai contohnya manajemen pedagogis yang merupakan manajemen disiplin dan taktik yang terkait dengan komunitas pendidikan. manajemen pedagogis merupakan suatu proses manajemen yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas pendidikan dengan menggunakan serta memanfaatkan sumber daya yang tujuannya untuk mencapai tujuan secara mufakat.

 Dalam fungsinya manajemen pendidikan itu sendiri merupakan alat yang digunakan untuk mengintegrasi semua pekerjaan yang berguna untuk menggapai tujuan pendidikan dalam konteks sosial tertentu. Dengan demikian setiap pengelola memiliki karakteristik yang tidak sejalan dengan pengelolaan domain lainnya, sementara terpadu itu sendiri dalam bidang pendidikan manajemen merupakan salah satu yang perlu mendapat perhatian khusus yang berguna untuk masa depan pendidikan Oleh karena itu kemajuan pendidikan dipengaruhi juga oleh manajemennya jika suatu pendidikan memiliki manajemen yang bagus dan sesuai yang diinginkan maka akan terwujud pendidikan yang sesuai dan maksimal.

Dengan banyaknya institusi yang manajemennya masih belum maksimal Dalam pengelolaan pendidikannya, maka dirasa penting Untuk lebih memperhatikan manajemen pendidikan jika pendidikannya semakin baik maka akan berkurang atau bahkan tidak adanya komponen dari berbagai komentar dari masyarakat tentang pelayanan sekolah yang buruk dan kurang profesionalisme dalam tenaga pengajar sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah Tidak memadai atau kurang layak, Serta tidak adanya laporan mengenai pungli sampai dengan kekerasan baik seksual maupun kekerasan secara fisik di dalam dunia pendidikan.

Dalam penerapannya manajemen di bidang pendidikan yaitu manajemen yang beroperasi di bidang sekolah yang Tentu saja tidak dapat terpisahkan dari bimbingan dan konseling, yang merupakan sama-sama bagian yang berkaitan dan bagian dari pendidikan. dalam penerapannya bimbingan dan konseling juga tidak bisa dilepaskan dari manajemen pendidikan dalam pelaksanaannya sendiri bimbingan dan konseling juga harus memiliki manajemen yang jelas dan rapi agar dapat menciptakan tujuan bersama di lingkungan sekolah ah dan mengembangkan layanan-layanan yang ada di bimbingan dan konseling agar pelaksanaannya lebih tertata dan terarah.

Dalam hal ini ini konselor Tentu saja tidak bisa dijauhkan dari sebuah media dalam menjalankan profesinya yang nantinya berguna untuk menyampaikan layanan-layanan nonverbal, yang nantinya akan dipergunakan dalam menyampaikan beberapa layanan kepada peserta didik secara tidak langsung misalnya bisa berupa poster yang dipajang di papan pengumuman sekolah atau di media sosial. 

Media bimbingan dan konseling merupakan sebuah bagian integral dalam penyampaian layanan informasi ataupun layanan yang lainnya, media bimbingan dan konseling merupakan bukti bahwa bimbingan dan konseling sudah mengikuti kemajuan teknologi yang ada ada dan mengikuti perubahan dari zaman ke zaman.

Media itu sendiri menyampaikan atau digunakan untuk menyampaikan informasi yang dapat merangsang pikiran, emosi, minat dan minat siswa. Memberi Anda kemampuan untuk membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah Anda sendiri. Memperhatikan konselor Anda dan memahami diri sendiri adalah semua manfaat menggunakan media konseling. Dalam penerapannya dalam media bimbingan konseling, merupakan media yang mencakup media berbasis manusia, berbasis visual, berbasis audio visual, berbasis cetak dan juga berbasis computer

1. Media yang pertama yaitu media berbasis manusia, media ini merupakan media yang bisa dibilang paling tua media ini biasa digunakan untuk mengirimkan pesan dan menyampaikan informasi.

2. Media cetak, merupakan sebuah media dengan cara menyampaikan materi atau pengajaran dengan berupa hasil dari cetakan seperti buku, majalah dan buletin. media cetak ini banyak digunakan di media bimbingan dan konseling, teknologi ini sangat efektif untuk menyampaikan layanan informasi dan layanan-layanan yang lain.


3. Media audio visual, pada penerapannya media ini menggunakan mesin dan media eletronik sebagai penyampai pesan audio dan tampilan. Media bimbingan konseling melalui media audio visual merupakan sebuah bukti bahwa bimbingan konseling sudah mengikuti perkembangan teknologi, dalam penerapannya media audio visual dapat diterapkan melalui media massa di berbagai platform yang nantinya akan bisa mengedukasi para peserta didik.

4. Media berbasis komputer, merupakan suatu cara menghasilkan beberapa pengajaran dengan menggunakan sumber yang berasal dari mikro prosesor, hal yang membedakan media ini dengan media yang lain yaitu.

Pada media ini akan menghasilkan media berupa digital berbeda dengan media yang sebelumnya media yang dihasilkan berupa cetakan dan visual. Penerapan media berbasis komputer ini dapat dilaksanakan secara berkala atau secara dicontohkan terlebih dahulu (tutorial), drills and practice atau pelatihan yang diberikan yang bertujuan agar konseli memahami materi terapi yang akan dilakukan, permainan dan simulasi merupakan latihan untuk menerapkan pemahaman serta keterampilan yang sudah dipelajari, konsultasi dan interaksi, dan basis data.

KESIMPULAN

Manajemen bimbingan dan konseling merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dalam rangka mencapai tujuan bimbingan dan konseling yang efektif serta efisien. manajemen pelayanan bimbingan dan konseling merupakan suatu proses yang bisa dibilang sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dari bimbingan dan konseling itu sendiri. 

Dalam rangka untuk mengatur dan memanajemen program layanan bimbingan dan konseling tentu saja manajemen bimbingan dan konseling ini merupakan bagian yang integral, di dalam penerapannya manajemen bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan dari media bimbingan dan konseling media bimbingan dan konseling ini akan digunakan untuk memudahkan proses konseling dengan peserta didik dan juga untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Dalam konsep Fungsi media bimbingan dan konseling dapat ditekankan beberapa hal yaitu:

1. Penggunaan bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi bimbingan dan konseling yang lebih efektif.

2. Media bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari keseluruhan proses layanan bimbingan dan konseling. Hal ini mengandung pengertian bahwa media bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi yang diharapkan.

3. Media bimbingan dan konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dan isi layanan bimbingan dan konseling itu sendiri. Fungsi ini mengandung makna bahwa pemilihan dan penggunaan media dalam bimbingan dan konseling harus selalu melihat pada kompetensi atau tujuan dan bahan atau materi bimbingan dan konseling.

4. Media bimbingan dan konseling bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan demikian tidak diperkenankan menggunakannya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa/klien.

5. Media bimbingan dan konseling bisa berfungsi untuk memperlancar proses bimbingan dan konseling. Fungsi ini mengandung arti bahwa melalui media bimbingan dan konseling siswa dapat lebih mudah memahami masalah yang dialami atau merangkap bahan yang disajikan lebih mudah dan lebih cepat.

6. Media bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling. Pada umumnya hasil bimbingan dan konseling yang diperoleh siswa dengan menggunakan media bimbingan dan konseling akan tahan lama mengendap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun