Dalam konteks pelayanan Bimbingan dan Konseling, manajemen bimbingan dan konseling diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan pelayanan bimbingan dan konseling yang akan dan sedang dilaksanakan serta pemanfaatan sumber daya lainya untuk tercapainya tujuan yang sebelumnya telah disepakati.
Menurut Prayitno (2021), Manajemen pelayanan Bimbingan Konseling dapat juga diartikan sebagai kegiatan bekerja dengan individu-individu lainnya Mengetahui cara memperjelas dan mencapai tujuan manajemen dan jasa konsultasi dengan melakukan perencanaan pengorganisasian merancang pengarahan pengorganisasian dan pengendalian operasi. Mengetahui cara memperjelas dan mencapai tujuan manajemen dan bimbingan konseling dengan melakukan perencanaan pengorganisasian merancang pengarahan pengorganisasian dan pengendalian operasi.
Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam manajemen pelayanan bimbingan dan konseling menurut (Diniaty, 2012) adalah :
Planning adalah kegiatan persiapan awal dalam mencapai tujuan dari Bimbingan konseling itu sendiri. Kegiatan perencanaan merupakan proses yang terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu menyiapkan system dengan beberapa komponen yang nantinya akan diimplementasikan dalam pelaksanaannya . Proses pengagendaan ini akan sangat menentukan nanti bagaimana berlangsungnya kegiatan bimbingan konseling serta hasil dari layanan bimbingan dan konseling tersebut. Layanan bimbingan konseling sebagai sebuah proses kegiatan, sangat membutuhkan perencanaan yang matang dan secara sistematis dari mulai menyusun program sampai proses pelaksanaannya.
Organizing merencanakan kegiatan tindak lanjut. Tahap perencanaan mencakup biaya personel dan fasilitas untuk melakukan jenis pekerjaan yang digunakan nanti dalam proses konseling. Aktivitas form pada fase ini adalah aktivitas Clean Compile Configuration. Saat menyiapkan semua sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melakukan kegiatan, sediakan sedapat mungkin. Tahap pengorganisasian merujuk pada bagaimana bimbingan konseling dikelola atau berjalan sebagai organisasi. Melalui pengorganisasian, maka semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan telah siap sesuai dengan perencanaan program sebelumnya, sehingga ketika kegiatan tersebut dilaksanakan tidak terjadi kendala.
Actuating setelah tahap perencanaan dan pengorganisasian, tahapan atau bagian selanjutnya adalah tindak lanjut atau bisa disebut dengan actuating. Pada tahap ini seluruh sumber daya digerakkan dalam aktivitas-aktivitas agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, dengan berdasar kepada aturan dan kebijakan-kebijakan yang telah dirancang dalam tahap pengorganisasian.Â
Semua aktivitas yang memungkinkan semua tugas dilakukan dengan menggunakan semua sumber daya yang tersedia disebut proses pemberdayaan. Dalam mengelola sebuah organisasi atau suatu lembaga, pelaksanaan meliputi kegiatan secara keseluruhan yang memiliki keterkaitan Bimbingan konseling telah diatur dalam program tersebut.
Controlling tahap controlling adalah tahap akhir. Pengawasan dilakukan agar pelaksanaannya tetap terkontrol sesuai dengan rencana atau sesuai dengan tahap-tahap sebelumnya. Evaluasi didasarkan pada pelaksanaan proses layanan konseling dan hasil dari layanan yang diberikan. Pelaksanaan tahap-tahap di atas, tidak lepas dari peran media dan teknologi-teknologi. Dalam pengelolaan manajemen bimbingan dan konseling peran media akan sangat dibutuhkan terlebih pada zaman sekarang ini, dimana semua dituntut untuk cepat.Â
Perlunya media dalam upaya pengembangan manajemen bimbingan dan konseling, karena penyebaran informasi terkait bimbingan dan konseling pada sekarang ini juga harus cepat dan harus membuat hal yang kreatif sehingga tetap mendapatkan perhatian dari masyarakat. Marso, 1986 (dalam Sadiman, 2002) menyatakan pendapatnya tentang arti dari media, menurutnya, media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan atau menunjang segala macam pesan dan informasi yang merangsang pikiran, perasaan, minat, dan keinginan siswa untuk belajar.Â
Gagne mengungkapkan pendapatnya tentang pengertian media. Menurutnya media merupakan jenis-jenis dari komponen lingkungan peserta didik yang memunculkan rasa ingin belajar. Perkembangan ini membawa peradaban yang semakin maju dan canggih serta serba cepat sehingga terjadinya gerakan menuju arah positif, namun tidak dapat kita hindari jika hal tersebut juga dapat menjadi negatif. Keyakinan manusia bahwa setiap hasil dari usaha dan kreativitas yang diciptakannya berupa cipta, rasa, karsa dan karya dalam wujud teknologi, itu semua akan sangat berfungsi di kehidupan manusia saat ini, karena mempermudah kegitan manusia.
Pada penerapan media bimbingan dan konseling akan memuat berbagai macam informasi yang berguna agar pelayanan informasi bimbingan dan konseling yang diberikan semakin efisien serta semakian berkualitas dengan pemanfaatan media yang ada. Media bimbingan dan konseling merupakan bagian terpadu atau integral dari setiap layanan. Artinya media BK tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu komponen tetapi terintegrasi dengan komponen bimbingan dan konseling lainnya untuk mencapai tujuan tersebut. harus diharapkan.