sayektine apantes tiniru.
Nadyan metu saking wong sudra papeki.
Lamun becik gone muruk,
iku pantes sira anggo.[7]
Nasehat yang benar itu/
Sesungguhnya patut untuk dicontoh/
Walaupun nasehat itu berasal dari orang yang rendah derajatnya/
Namun, jika baik isi nasehatnya/
Maka nasehat itu pantas kau pakai//[8]
Bait ini berpesan, bahwa nasihat yang benar itu sejatinya pantas untuk diikuti. Perkataan-perkataan baik yang kita dengar, sesudah kita yakini kebenarannya, maka wajib bagi kita untuk mengikutinya. Apabila kita tidak mau mengikuti, maka kita telah ingkar terhadap kebenaran.Â
Meski demikian, apakah suatu nasihat itu benar atau salah bukan si pemberi nasihat yang menentukan. Karena bisa saja si pemberi nasihat mengklaim kebenaran yang sesungguhnya hanya kepura-puraan belaka.Â