2. Mahalnya Biaya
Beberapa marketplace pendidikan menawarkan kursus berbayar yang bisa menjadi mahal bagi mahasiswa dengan keterbatasan finansial. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi mahasiswa yang ingin mengakses kursus atau sumber daya pembelajaran tertentu.
3. KurangnyaInteraksi Tatap Muka
Meskipun marketplace pendidikan menyediakan berbagai fitur interaktif, seperti forum diskusi atau kelas virtual, interaksi tatap muka dengan instruktur dan sesama mahasiswa yang lebih langsung masih dirindukan oleh beberapa mahasiswa. Beberapa materi pembelajaran mungkin lebih efektif disampaikan secara langsung dalam suasana kelas fisik.
Kesimpulan
Marketplace pendidikan telah membawa banyak manfaat bagi mahasiswa dalam memperkaya pengalaman belajar mereka di era digital. Melalui marketplace, mahasiswa dapat mengakses materi pembelajaran yang beragam, meningkatkan keterampilan praktis, dan berinteraksi dengan instruktur dan mahasiswa lainnya. Namun, ada juga tantangan yang perlu diatasi, seperti validitas dan kualitas materi, biaya, dan kurangnya interaksi tatap muka. Dengan pengembangan yang terus-menerus, marketplace pendidikan dapat terus memainkan peran penting dalam mendukung pendidikan mahasiswa di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H