Dalam setiap aspek kehidupan kita dihadapkan untuk selalu bisa mengkritisi segala hal, seringkali dimulai dalam bentuk yang sederhana. Seperti pertanyaan, mengapa jika manusia bersedih dapat mengeluarkan air mata? mengapa matahari pada siang hari terasa sangat panas , sampai mengapa manusia memerlukan minum dalam hidupnya? Jadi dapat disimpulkan bahwa berpikir secara kritis merupakan sebuah hal yang sudah sangat umum.
Namun seringkali masyarakat umum mengasumsikan bahwa berpikir secara kritis identik dengan hal-hal yang berbau rumit padahal kemampuan ini bisa dilatih mulai dari hal-hal yang sangat sederhana. Adapun demikian masyarakat kita masih belum aware terhadap manfaat dari berpikiran secara kritis. Fakta ini dapat didukung dengan kurangnya lembaga-lembaga penting dalam masyarakat mensosialisasikan mengenai hal ini.
Dalam artikel IDN Times, berpikir penting merupakan alat penting untuk kita dapat lebih realistis serta tenang dalam menghadapi situasi yang rumit. Pentingnya untuk melatih kemampuan ini dapat dilihat pada era ini. Pada saat ini kita dianugerahi untuk dapat mengakses informasi lebih mudah dan cepat namun, terdapat dampak buruk yang dapat kita rasakan secara langsung yakni semakin sulit untuk dapat memfilter berita. Karena semakin sulit maka, banyak dari masyarakat kita terjebak oleh hoax-hoax atau berita palsu.
Salah satu bentuk pencegahan yang paling dasar adalah melatih kemampuan diri untuk berpikir secara logis dengan melatihnya dengan menjadi seorang yang kritis. Dalam artikel IDN Times menyebutkan terdapat 6 manfaat yang dapat kamu rasakan dengan melatih diri untuk berpikir kritis.
1. Â Â Â Melatih daya berpikir secara kreatif
2. Â Â Â Paham dengan permasalahan yang sebenarnya
3. Â Â Â Lebih tenang dan tidak mudah terprovokasi
4. Â Â Â Memecahkan masalah dengan baik
5. Â Â Â Terhindar dari hoax
6. Â Â Â Menjadi pribadi yang terbuka (open mind)
Analisa Jabatan
Melatih kemampuan untuk dapat berpikir secara kritis tentunya akan menjadikan seseorang dapat berinteraksi dengan baik di masyarakat sehingga dapat membentuk hubungan yang sehat. Kemampuan berpikir secara kritis ini akan membentuk sebuah pola pikir yang nantinya seseorang ini akan senang untuk beranalisa. Analisa ini merupakan sebuah aspek yang hadir dalam dunia kerja yakni Analisa jabatan.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Analisis jabatan perlu kita ketahui mengenai pengertian dari Analisa itu sendiri. Analisa merupakan sebuah kata yang berasal dari Yunani Kuno yakni "analisis" yang berarti melepaskan. Menurut seorang ahli yakni Komarrudin mengatakan bahwa analisis merupakan sebuah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi sebuah komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda dari setiap komponen dari tiap hubungan satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam sebuah keseluruhan yang terpadu.
Jadi, dapat dilihat bahwa Analisa merupakan sebuah bentuk usaha dalam mengamati secara detail sebuah hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau menyusunnya untuk dikaji lebih lanjut.
Sampailah kita pada pembahasan saat ini yakni, analisis jabatan. Analisis jabatan merupakan bentuk pengembangan uraian terperinci dari tugas-tugas yang harus dilakukan dalam sebuah jabatan mengenai penentuan jabatan dengan jabatan lain yang ada serta penentuan mengenai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan karyawan untuk melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif. Aktivitas ini harus dilaksanakan secara tepat karena dapat menumbuhkan kinerja organisasi menurut Dessler (2013) dalam Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, 2015).
Kegunaan dari analisis jabatan yakni sebagai dasar dari perekrutan, menentukan rentang gaji dan tingkat atau nilai, terhadap kinerja karyawan. Dari pihak karyawan pun harus melihat deskripsi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan agar dapat memaksimalkan tenaga kerjanya dan bertanggung jawab dengan baik.
Analisis jabatan merupakan sebuah kegiatan yang mencakup pengumpulan data yang terkait erat dengan deskripsi kerja serta sebagai aspek ideal dari sebuah pekerjaan. konsep dan manfaat analisis jabatan dilakukan dengan cara wawancara karyawan dan memberikan kuesioner mengenai analisis jabatan yang digunakan sebagai alat untuk mencari informasi pada tugas, tanggung jawab, kemampuan dan standar kinerja pada pekerjaan yang spesifik (Bratton & Gold, 2007)
Bertanggung jawab dalam sebuah analisis jabatan sangat diperhatikan karena hal ini mencakup seluruh badan dari sebuah organisasi. Apabila salah satu dari karyawan tidak menjalankan kewajibannya dengan maksimal maka, proses berjalannya organisasi juga akan berdampak, demikian antara pihak karyawan maupun perusahaan harus bekerja secara maksimal untuk dapat memberikan output yang terbaik untuk perusahaan.
Pengetahuan individu atau karyawan turut menjadi sebuah fokus. Pemeriksaan sebuah keahlian, kemampuan setiap individu juga aspek dari sebuah analisis jabatan. Hal ini merupakan bentuk prosedur seorang individu dalam bertanggung jawab dengan tugas yang telah ditentukan sebuah perusahaan. Data-data tersebut diperlukan dalam menentukan individu tersebut apakah layak atau tidak dalam jabatan tersebut.
Pentingnya berpikir kritis diperlukan dalam analisis jabatan
Maka, dari itu analisis jabatan harus merupakan sebuah fakta karena akan berdampak kepada hasil dan pertanggungjawaban nantinya. Apabila sudah terdapat kumpulan-kumpulan fakta, perlu lagi dikritisi apakah tugas ini layak untuk diberikan atau tidak, hal apa yang sangat mendasari individu ini layak mengemban tugas ini, dan berbagai tinjau-tinjauan lainnya. Hal ini diperlukan karena seringkali didapati dalam organisasi-organisasi besar jabatan yang diemban tidak statis (tidak ideal) maka mengkritisi mengenai fakta-fakta yang hadir diperlukan untuk meminimalisir hal ini.
Terdapat metode-metode untuk menjalankan analisis jabatan menurut Dessler (2013) bahwa terdapat empat metode yakni sebagai berikut:
1. Â Â Â Wawancara
2. Â Â Â Kuesioner
3. Â Â Â Observasi
4. Â Â Â Buku harian peserta
Langkah-langkah ini diperlukan untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai kemampuan serta kepribadian dari individu. Menentukan analisis jabatan bukanlah hal yang mudah pasti terdapat banyak pandangan subjektif sebagai seorang manusia pada umumnya. Maka dari itu kemampuan berpikir kritis digunakan untuk dapat melatih diri secara rasional agar output yang dikeluarkan akan maksimal.
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI