Maka, dari itu analisis jabatan harus merupakan sebuah fakta karena akan berdampak kepada hasil dan pertanggungjawaban nantinya. Apabila sudah terdapat kumpulan-kumpulan fakta, perlu lagi dikritisi apakah tugas ini layak untuk diberikan atau tidak, hal apa yang sangat mendasari individu ini layak mengemban tugas ini, dan berbagai tinjau-tinjauan lainnya. Hal ini diperlukan karena seringkali didapati dalam organisasi-organisasi besar jabatan yang diemban tidak statis (tidak ideal) maka mengkritisi mengenai fakta-fakta yang hadir diperlukan untuk meminimalisir hal ini.
Terdapat metode-metode untuk menjalankan analisis jabatan menurut Dessler (2013) bahwa terdapat empat metode yakni sebagai berikut:
1. Â Â Â Wawancara
2. Â Â Â Kuesioner
3. Â Â Â Observasi
4. Â Â Â Buku harian peserta
Langkah-langkah ini diperlukan untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai kemampuan serta kepribadian dari individu. Menentukan analisis jabatan bukanlah hal yang mudah pasti terdapat banyak pandangan subjektif sebagai seorang manusia pada umumnya. Maka dari itu kemampuan berpikir kritis digunakan untuk dapat melatih diri secara rasional agar output yang dikeluarkan akan maksimal.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H