Mohon tunggu...
Alfina Hikmah Ramadhan
Alfina Hikmah Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - She/Her

3th year ungraduate student at Maulana Malik Ibrahim State Islamic University in Malang, majoring in Management. Passionate about social issues, art and designing. Actively involved with student organizations and happy to be a drawing teacher. I spend my time learning by doing volunteering activity, and discuss about education and mental health.

Selanjutnya

Tutup

Money

Berpikir Kritis, Analisa dan Dunia Kerja

7 Desember 2021   18:49 Diperbarui: 8 Desember 2021   07:25 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://al-ashr.id/nilai-estetis-musyawarah/

Maka, dari itu analisis jabatan harus merupakan sebuah fakta karena akan berdampak kepada hasil dan pertanggungjawaban nantinya. Apabila sudah terdapat kumpulan-kumpulan fakta, perlu lagi dikritisi apakah tugas ini layak untuk diberikan atau tidak, hal apa yang sangat mendasari individu ini layak mengemban tugas ini, dan berbagai tinjau-tinjauan lainnya. Hal ini diperlukan karena seringkali didapati dalam organisasi-organisasi besar jabatan yang diemban tidak statis (tidak ideal) maka mengkritisi mengenai fakta-fakta yang hadir diperlukan untuk meminimalisir hal ini.

Terdapat metode-metode untuk menjalankan analisis jabatan menurut Dessler (2013) bahwa terdapat empat metode yakni sebagai berikut:

1.       Wawancara

2.       Kuesioner

3.       Observasi

4.       Buku harian peserta

Langkah-langkah ini diperlukan untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai kemampuan serta kepribadian dari individu. Menentukan analisis jabatan bukanlah hal yang mudah pasti terdapat banyak pandangan subjektif sebagai seorang manusia pada umumnya. Maka dari itu kemampuan berpikir kritis digunakan untuk dapat melatih diri secara rasional agar output yang dikeluarkan akan maksimal.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun