Mohon tunggu...
Alfina Hikmah Ramadhan
Alfina Hikmah Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - She/Her

3th year ungraduate student at Maulana Malik Ibrahim State Islamic University in Malang, majoring in Management. Passionate about social issues, art and designing. Actively involved with student organizations and happy to be a drawing teacher. I spend my time learning by doing volunteering activity, and discuss about education and mental health.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bekerja secara Berkualitas dengan Memperhatikan Faktor Ergonomi

11 November 2021   23:21 Diperbarui: 29 November 2021   08:05 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ergonomi dan Pandemi

Sebagai pelajar, belajar dari rumah merupakan hal yang sering kali membuat mood menjadi lebih mudah mengeluh hingga kehilangan motivasi. Namun, berbeda apabila belajar pada saat di cafe ataupun ruang khusus belajar. Sangat mudah untuk berkonsentrasi dengan pekerjaan sehingga vibe positif pun ikut bangkit dan diselimuti dengan semangat yang membara.

Hal ini ternyata bukan sebuah kebetulan namun, terdapat sebuah teori yang akhirnya dapat mempengaruhi motivasi dalam bekerja. Bidang yang menggeluti fenomena ini dikenal dengan sebutan ergonomi. Ergonomi merupakan sebuah studi mengenai manusia berinteraksi dengan sistem fisik di lingkungan. Hal ini dapat dilihat mulai dari hal yang sederhana seperti, bagaimana kita duduk dengan posisi yang nyaman.

"kamu tidak bisa produktif apabila kamu kesakitan"

Begitu kata seorang Dr. Susan Hallbeck PhD, yakni seorang dokter dan presiden dari Human Factors and Ergonomics Society serta peneliti di Mayo Clinic yaitu, pusat akademik terbesar di AS. Dari pernyataan tersebut dapat menjadi masukan untuk kita agar lebih peduli terhadap kenyamanan diri saat bekerja agar kualitas yang diberikan dapat maksimal.

Pandemic merupakan pembicaraan yang saat ini akan terus menjadi isu utama dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya dalam ruang lingkup kerja, saat pandemi mayoritas masyarakat bekerja dengan posisi yang bisa dikatakan beragam karena tidak adanya ruang ideal yang layak untuk bekerja. Dari fenomena tersebut saat ini banyak masyarakat yang mengidap sakit punggung dikarenakan tidak memperhatikan hal yang sederhana dalam hal ini adalah posisi duduk. Nah, apabila hal ini terjadi konstan maka, akan berdampak kepada kualitas kerja dari individu tersebut.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kualitas kerja, alahkah baiknya untuk kita ketahui bersama bahwa posisi kita bekerja merupakan sebuah hal penting bagi diri. Sebelum hadirnya pandemic mayoritas masyarakat bekerja secara ideal dengan menganut SOP yang ada pada organisasi atau kantor. Namun, saat keadaan ini (pandemi) hadir, sebagai masyarakat yang umumnya bekerja secara offline, diwajibkan bekerja secara online demi menjaga Kesehatan diri.

Faktanya, perpindahan tempat kerja tak luput dari hadirnya sebuah resiko. Dengan perubahan tempat kerja ternyata fenomena yang terjadi saat ini yakni resiko terhadap cedera muskuloskeletal atau umumnya disebut MSI. MSI sendiri merupakan gangguan pada muskuloskeletal atau cedera pada otot, tendon, ligamen, tulang hingga saraf. Faktor resiko utama dari MSI yakni meliputi: 

  • Kejanggalan pada postur tubuh

Hal ini mengacu pada Sebagian posisi bahkan seluruh tubuh. Hadirnya hal ini dikarenakan persendian tidak berada posisi yang seharusnya (netral).

  •   Pemicu (eksistensi paksa)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun