Mohon tunggu...
Martin Dennise Silaban
Martin Dennise Silaban Mohon Tunggu... Wiraswasta - Community Organizer

A learner. Who's interested by social issues, Theology, Philosophy, and Community Empowerment.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa kita (Selalu) Gagal Me-reformasi Kooperasi di Indonesia?

26 Desember 2023   14:46 Diperbarui: 26 Desember 2023   16:06 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, tidak cukup membicarakan masalah kooperasi dengan persoalan modernisasi. Jika kita berkaca pada apa yang terjadi di Jepang maupun Korea, faktor di luar kooperasi sangat berperan dalam tumbuh dan majunya sektor perkooperasiaan.  Masa depan koperasi hanya bisa berkembang jika disertai dengan perwujudan demokrasi di semua lembaga masyarakat, penciptaan iklim demokrasi politik yang sehat, supremasi dan penegakan hukum yang kuat, serta pemberian kepercayaan oleh negara pada Masyarakat untuk dapat mengatur, dan mengaplikasikan kreativitasnya dalam pengembangan ekonomi berbasis kearifan lokal di wilayahnya. Tanpa penyediaan iklim tersebut, kooperasi yang dirintis di Indonesia akan selalu stagnan dan tidak mengalami perkembangan yang berarti.

Referensi

Hotman M Siahaan dan Tjahjo Purnomo W (eds).(1993) Sosok demokrasi ekonomi Indonesia: Empat puluh tahun Surabaya Post. Yayasan Keluarga Bhakti Surabaya

Kwik Kian Gie. (1994) Analisis Ekonomi Politik Indonesia, Gramedia Utama

Firdaus Putra. (2021) Koperasi Multi Pihak sebagai Terobosan baru di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun