Mohon tunggu...
Akbar Pangestu Sapurba
Akbar Pangestu Sapurba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Handal

Streamer at Facebook Gaming

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Anda Sering Tidak Bersemangat dalam Bekerja? Mungkin Anda dalam Fase Ini, Bahaya!

4 November 2021   19:42 Diperbarui: 8 November 2021   10:24 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hai teman-teman apa kabar kita ketemu lagi dalam pembahasan hal baru. Nah untuk kali ini kita akan membahas mengenai materi konflik dan stres kerja. Kita lihat satu persatu ya. Oke untuk membicarakan tentang ponsel  dan stres kerja kita harus mulai dulu dengan yang paling sederhana dari sebelum terjadinya konflik biasanya dimulai dengan ketegangan kerja.

  Nah Apa itu ketegangan kerja? ketegangan ini dalam pekerjaan kita bisa kita rasakan dimulai dari kegelisahan sampai rasa cemas yang kemudian perasaan cemas itu seperti kita rasakan membuat kita lupa tidak berdaya kemudian lelah dan tidak tahu harus melakukan apa. Nah itu adalah tanda-tanda awal pertama terjadinya stres kerja jadi dimulai dari ketegangan kerja. 

Nah orang yang mengalami perasaan tegang atau ketegangan kerja itu pada umumnya akan menunjukkan tingkah laku atau kegiatan-kegiatan yang tidak biasa dia lakukan. Misalnya orang yang biasanya ceria datang ke tempat kerja penuh semangat tetapi satu hari dia datang dengan kondisi yang sepertinya tampak lelah tidak ceria. Lalu juga dia mungkin mudah marah Nah itu bisa menjadi satu indikasi awal dalam lingkungan kerja. Jika seorang karyawan mengalami ketegangan biasanya dia akan mengganggu situasi kerja secara keseluruhan juga mengganggu konsentrasi dia dalam menyelesaikan tugasnya. 

Nah timbulnya ketegangan kerja ini disebabkan oleh ada tiga faktor. Yang pertama masalah organisasi di tempat kerja itu, misalnya ada kaitannya dengan manajemen, yang kedua faktor karyawannya itu sendiri, misalnya apa si karyawan ini punya masalah di rumah atau urusan-urusan yang sifatnya pribadi dan yang ketiga faktor yang membuat timbulnya ketegangan kerja adalah hal lain yang berhubungan dengan masyarakat, misalnya di masyarakat perusahaan itu kurang diterima atau masyarakat menuntut sesuatu dari perusahaan itu. Sehingga bisa mereka mengganggu situasi.  Selanjutnya ketika ketegangan kerja sudah dirasakan tetapi karyawan tidak melakukan sesuatu untuk mengatasinya akan muncul perasaan yang selanjutnya yang lebih dalam dan lebih berat disebut sebagai keterasingan kerja. 

Nah apa indikasi atau ciri-ciri orang yang merasa terasing dengan pekerjaannya biasanya yang muncul adalah rasa tidak bahagia. Orang bekerja setiap hari datang tetapi dia tidak bahagia dengan pekerjaannya. Kemudian ada juga orang yang merasa bosan misalnya pekerjaan itu sudah dilakukan bertahun-tahun setiap hari tidak ada perkembangan tidak ada perubahan tidak ada variasi sehingga dia merasa bosan. Lalu yang lain adalah ada orang-orang yang di dalam bekerja dia merasa pekerjaan itu merendahkan dia. 

Jadi merasa ditindas masa remuk badannya kita seringkali mendengar ada ungkapan peras keringat banting tulang dan seterusnya anak itu adalah ciri-ciri yang bisa dirasakan oleh seseorang yang merasa keterasingan dengan pekerjaannya. Sehingga orang-orang yang merasa terasing dengan pekerjaannya dia menganggap pekerjaan itu adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan terpaksa. Tidak ada lagi kecintaan kepada pekerjaannya. Nah itu adalah ciri-ciri orang yang merasa terasing dengan pekerjaannya ini. 

Nah orang yang berada dalam kondisi terasing dengan pekerjaan akan muncul sekali. Apa namanya masalah dalam etos kerja dia akan sulit punya etos kerja yang baik. Mengapa orang bisa merasa keterasingan kerja ada dua sebabnya yang pertama secara struktural. Apa itu ini adalah faktor yang bersifat eksternal misalnya kemajuan teknologi di dalam dunia industri kita lihat sekarang. 

Hampir sebagian besar industri masuk ke dalam perusahaan tenaga-tenaga manusia dikerjakan atau digantikan oleh mesin. Sehingga manusia merasa harus bersaing dengan mesin. 

Nah mekanisasi ini akan membuat manusia merasa terasing dengan pekerjaannya. Karena dia akan digantikan atau dibandingkan dengan mesin yang kedua adalah sebab secara fungsional. Nah sebab secara fungsional ini sifatnya internal tergantung pada kondisi mental si karyawan itu sendiri dan juga bagaimana kualitas pekerjaan bisa memenuhi tuntutan dalam pekerjaannya itu. 

Selanjutnya ketika sudah mengalami ketegangan masuk keterasingan kerja dan mereka atau karyawan ini tidak melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalahnya, maka muncullah konflik dalam pekerjaan atau kita sebut sebagai konflik kerja. 

Bagaimana dinamika stres terjadi pada diri individu atau manusia kita lihat tadi ya. Sebetulnya secara fisik stres itu sesuatu yang sangat wajar. Kita kepanasan kita berkeringat lalu kita mencari cara untuk mengatasinya misalnya dengan banyak minum, menyalakan AC dan seterusnya tetapi kalau yang ringan ini tidak kita atasi dengan segera maka dia lama-kelamaan akan menimbulkan perubahan gejala jiwa dan sosial ya. Jadi kalau sumber stres tidak kita selesaikan dari skala ringan maka pelan-pelan dia akan menjadi semakin berat. 

Nah secara fisik stres emosional itu akan mempengaruhi kerja otak misalnya seperti apa teman-teman pasti pernah mengalami stres. Misalnya disuruh maju kedepan lalu kita nerves dengan sendirinya tubuh kita akan memproduksi hormon kortisol. Itu disebut sebagai hormon stres bisa juga misalnya ketika kita stres nervous disuruh maju lalu kita menjadi berkeringat atau rasanya mual atau kita ingin terus-menerus ke kamar mandi. 

Karena terjadi perubahan sistem neurohormonal diotak kita ya. Jadi kalau kita stres secara alamiah tubuh kita akan memproduksi senyawa kimia yang membuat kita secara fisiologis cara kerja tubuhnya berubah. Nah gejala fisik ini dipengaruhi oleh hormon adrenalin dan juga sistem saraf otonom dan tentu saja tadi hormon kortisol Hormon yang sangat bertanggungjawab pada stres. 

Nah apa yang terjadi pada saat itu ketika hormon adrenalin tinggi apa yang terjadi maka asam lemak bebas juga tinggi sebetulnya kadar asam lemak bebas ini bisa jadi sumber energi. Tetapi jika sumber energi ini tidak kita bakar habis dia akan diubah menjadi lemak kolesterol dan trigliserid. Yang kalau dia menumpuk dipertimbangkan dalam pembuluh darah justru akan menyempitkan pembuluh darah dan akhirnya bisa mengalami apa yang disebut sebagai jantung koroner. Jadi lihat ya teman-teman ketika kita mulai merasa stres. Segera lakukan sesuatu jangan sampai sistem fisiologis tubuh kita menjadi berubah nah ketika misalnya terjadi penyempitan pembuluh darah maka lama-kelamaan tekanan darah denyut jantung justru akan semakin bertambah, dan ketika tekanan darah meninggi denyut jantung bertambah terjadilah gangguan pada kerja jantung inilah yang kemudian seringkali disebut sebagai serangan jantung, dan serangan jantung ini seringkali kita temukan bisa menyebabkan kematian. 

   Oke jelasnya teman-teman Bagaimana dinamika stres terjadi pada tubuh kita jadi poinnya apapun perasaan teman-teman ketika nanti bekerja kalau sudah mulai terasa negatif kita lihat tadi ya mulai merasa gelisah mulai tegang lalu merasa terasing. Nah segera lakukan sesuatu jangan menunggu sehingga tubuh kita secara fisiologis berubah kalau secara fisiologis cara kerja tubuh kita berubah pelan-pelan nanti kita akan mulai banyak menderita penyakit. Nah kalau sudah sakit artinya stres itu sudah semakin berat kita rasakan. Nah mudah-mudahan dengan materi ini teman-teman bisa paham dan punya mekanisme punya strategi. Ketika stres mulai terasa segera lakukan sesuatu caranya bagaimana bisa melakukan hobi bisa olahraga bisa melakukan apapun yang teman-teman bisa membuat tenang. Terakhir saya sampaikan satu  ya ini sebetulnya bukan quotes yang populer, tapi sering dikatakan oleh teman-teman di dunia media sosial menurut ilmu fisika itu tekanan berbanding lurus dengan gaya jadi kalau hidup kita ternyata kebanyakan tekanan kita harus intropeksi jangan-jangan kita kebanyakan gaya. Oke terima kasih saya tutup ya sampai ketemu lagi salamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun