Setiap perusahaan beroperasi dengan memanfaatkan seluruh sumber dayanya dalam menghasilkan produk baik berupa barang atau jasa. Dalam kondisi ini, sumber daya yang dimanfaatkan perusahaan diantaranya meliputi fisik, finansial, SDM, dan kemampuan sistem teknologi.
Dari beragam sumber daya yang dimiliki perusahaan, SDM menjadi posisi yang paling strategis diantara sumber daya yang lainnya. Karena tanpa adanya SDM, sumber daya lain yang ada dalam perusahaan tidak akan bisa dimanfaatkan apalagi dikelola untuk menghasilkan suatu produk.
Oleh karena itu, kali ini kita akan membahas secara khusus bagaimana pengelolaan dan penataan SDM agar dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Penataan SDM untuk Meningkatkan Daya Saing
Adanya pengakuan dari organisasi-organisasi bahwa keberhasilan dan daya saing sangat tergantung pada efektivitas dan efisiensi operasional dan strategik. Menurut Flaherty (1996), tingkat efektif dan efisiensi operasional meliputi :
- Peningkatan kualitas barang dan jasa
- Inovasi yang dilakukan terus-menerus
- Penurunan biaya operasi
- Pengembangan produk baru
- Restrukturisasi operasi
Semakin sengitnya persaingan yang terjadi dan perubahan lingkungan bisnis global, maka dunia kerja dan organisasi pun ikut berubah. Hal-hal bisnis yang berkaitan dengan SDM pun terus berkembang dan menyebar pada organisasi-organisasi yang ada saat ini. Untuk menciptakan organisasi yang berhasil, diperlukan segala usaha dan tergantung pada perubahan siginifikan di dalam MSDM. Berbagai usaha yang dilakukan organisasi diantaranya :
- Desentralisasi, meliputi usaha untuk melatih pekerja dalam membuat keputusan, penilaian kinerja, keterampilan kepemimpinan yang baru, dan perubahan-perubahan kompensasi.
- Perampingan organisasi (downsizing), meliputi seperti pemberian uang pesangon, pensiun, program perencanaan SDM dan rangkaian manajemen yang lebih baik untuk mengurangi adanya downsizing lebih lanjut.
Berdasarkan pengalaman para eksekutif, mengatakan bahwa tidak ada organisasi yang fleksible, melainkan orang-orang didalamnya yang fleksible.
Staf-staf SDM diharapkan dapat memberikan arahan dan dukungannya terhadap upaya organisasi untuk mengembangkan kemampuan manajer dalam sebuah organisasi yang lebih ramping, datar, dan lebih fleksible. Contohnya seperti kasus reenginering di Perusahaan General Electrics yang menunjukkan bahwa wawasan global, perspektif perusahaan, kerja sama tim, dan orientasi terhadap pelanggan adalah sifat-sifat penting bagi manajer-manajer dan pemimpin-pemimpin di General Electrics.
Penataan SDM untuk Menghadapi Globalisasi
Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari. Perusahaan pun akan bekerja pada lingkungan bisnis yang kacau dan bergejolak. Kemudian, ada pula tekanan baik dari domestik maupun internasional yang semakin intensif terhadap organisasi. Sehingga organisasi dituntut untuk terus melakukan inovasi, memiliki kreativitas yang tinggi, meningkatkan fleksibilitas, dan dapat beradaptasi secara cepat terhadap adanya perkembangan di seluruh dunia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!