Mohon tunggu...
Nurianti
Nurianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Coba dan terus mencoba Jika lelah, istrahatlah kemudian bangkit kembali keep spirit

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kepuasan Kerja Sebagai Faktor Penentu Kebertahanan Individu Dalam Suatu Organisasi

9 Oktober 2021   22:47 Diperbarui: 12 Oktober 2021   21:38 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah membaca dan memahami 2 teori di atas, maka kita akan diajak pada satu teori yakni teori Intensi Turnover. Yang apabila kita melihat dan memperhatikan dengan baik maka kita akan sadar dan berpikir bahwa ternyata Inti sari dari 2 teori sebelumnya  terdapat pada teori intensi turnover, yakni teori tentang komitmen kerja. Kenapa bisa seperti itu? karena  sebagaimana dijelaskan oleh Amalia Khaerunnisa bahwa teori tersebut menjelaskan tentang “pembentukan tingkah laku seseorang didasarkan pada hubungan timbal balik antara keyakinan, sikap, dan segala aspek yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan tingkah laku tertentu”.  

Berdasarkan teori-teori tersebut, akan didapati pemahaman ataupun suatu sugest yang mengatakan:

  • Perilaku kerja dapat dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja seseorang, di mana banyak penelitian yang mengatakan bahwa perilaku seseorang lahir dari kepuasan/ketidakpuasannya dalam pekerjaan yang digeluti. Semakin tinggi kepuasan maka semakin baik pula perilaku yang ditunjukkan. Sebaliknya, semakin rendah kepuasannya maka semakin tidak baik pula perilaku yang ditunjukkan seperti adanya kecenderungan untuk berpindah tempat kerja, dan menurunnya tingkat optimisme.
  • Perilaku kerja dipengaruhi oleh komitmen kerja, di mana kenyamanan dalam bekerja akan menimbulkan semangat yang tinggi sehingga melahirkan komitmen kerja yang kuat. Komitmen kerja akan terlihat dari loyalitas dan tingkat kehadirannya. Komitmen kerja yang kurang baik akan terlihat dari kecakapannya dalam bekerja, dan kehadiran yang rendah.

Demikianlah penjelasannya, semoga bermanfaat dan semoga dapat memperjelas segala kebimbangan terkait dengan kepuasan kerja sebagai salah satu faktor yang menentukan bagaimana perilaku seorang individu dalam komitmen kerja nya pun sebaliknya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun