Seorang jurnalis dituntut untuk memiliki kepekaan sosial yang tinggi, dengan memberikan kontribusi positif dari peliputan dan pemberitaannya.Â
Hal ini sudah barang tentu tidak dapat dilepaskan dari fungsi media massa sebagai institusi di mana wartawan sebagai fungsi pendidikan, penyebar informasi dan menghibur.Â
Serta dalam melaksanakan tugasnya jurnalis dituntut untuk meningkatkan kualitas jurnalisme yang diproduksinya, menjunjung tinggi akurasi berita, independen dan berimbang. hal ini agar tidak meruntuhkan  kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang disampaikan oleh jurnalis. Sehingga yang terpenting harus dilakukan adalah melakukan konfirmasi kepada narasumber, dan melakukan verifikasi data.Â
Jurnalis yang profesional ialah jurnalis yang mampu mempertanggungjawabkan segala bentuk berita yang disampaikan kepada publik, menulis berita bukan sekedar mencurahkan isi hati, sebuah berita harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selanjutnya, jurnalis juga dilarang menulis berita bohong.Â
Berita harus dituliskan berdasarkan fakta. jurnalis harus menulis berita sesuai fakta lantaran berita yang dihasilkan adalah untuk kepentingan publik. Memegang teguh etika menjadi keharusan karena berkaitan erat dengan upaya mempertahankan kepercayaan publik. Keberlangsungan media massa dapat dikatakan berakhir ketika sudah tidak mendapatkan kepercayaan dari publik.
Kesimpulan
Media massa merupakan alat yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi mendukung khalayaknya menjadi lebih baik atau mengempiskan kepercayaan dirinya.Â
Karena media merupakan alat penyebaran ideologi yang sangat berpengaruh di era globalisasi ini dan media merupakan alat yang digunakan untuk mengirimkan informasi sehingga globalisasi dan budaya dapat diterima dengan baik Media massa seharusnya  mampu memberikan sesuatu yang benar-benar mendidik masyarakat bukan hanya sekedar  menghibur namun juga masyarakat harus lebih mampu menilai suatu berita apakah mendidik atau tidak
Pelaku media sebagai profesi tidak boleh mengambil jalan pintas dengan mengacu asas manfaat lebih mengutamakan asas manfaat dalam peliputan dan pemberitaannya, yang sekaligus paradoks dengan etika profesi yang diembannya. Apalagi diperpara dengan meniadaan penghormatan atas asas praduga tak bersalah atas nama demi kepentingan publik untuk memperoleh informasi, akan semakin.Â
Menjadikan media massa dan pelaku media sebagai pribadi-pribadi yang dominan dalam merekonstruksi dan akan  memanipulasi realitas sosial.
Penulis: anna nur rahma asyifaÂ