Obat dan vitamin secara simultan dicari di apotek langganan, Tokopedia, dan Kakak. Sebagian besar di antaranya terpenuhi di Selasa sore. Puji Tuhan, sejak saat itu kondisi Sari semakin membaik dan terus stabil.
Saya tidak akan menuliskan obat apa saja yang kami minum. Apalagi antibiotik. Saya meyakini, obat hanya direkomendasikan oleh dokter yang memeriksa kita. Penyakit dan gejala boleh sama, tetapi badan dan kondisi masing-masing pribadi berbeda-beda.
Kalau vitamin tidak masalah. Yang kami minum adalah Vitamin B, Vitamin C, Vitamin D3 5000iu, Vitamin E, dan Multivitamin + Zinc. Hanya diminum satu kali sehari. Kami juga minum empon-empon sekali sehari.
Susu, Makanan, dan Vitamin Gratis
Walau badan stabil, terutama Sari, tetapi rutinitas isoman tidak bisa membuat kami bisa full bekerja. Saya coba sharing sedikit terkait kebiasaan selama isoman. Sebagian besar sudah terbiasa dijalani sehari-hari.
Bangun pagi, jam 6. Nah ini termasuk kebiasaan baru, hehehe..
Tujuan pertama setelah kaki menjejak lantai adalah minum air putih. Paling sedikit saya minum 700ml sekali minum. Biar lebih segar, botol air saya embunkan di pelataran rumah. Untuk 1 hari kira-kira menghabiskan 3 liter air putih.
Setelah itu urusan kamar mandi, kecuali mandi. Satu kegiatan baru selama Isoman adalah cuci hidung dan kumur menggunakan cairan infus NaCL atau air garam.
Kegiatan dilanjutkan dengan meditasi pernapasan. Tarik napas panjang -- tahan -- buang pelan-pelan -- tahan -- tarik napas panjang -- tahan -- dst. Saya lakukan di teras rumah dengan posisi duduk bersila. Aliran napas diikuti dengan doa pendek, seperti sedang berdzikir. Tiap pagi selama 20-30 menit untuk mengisi paru-paru dengan udara bersih.
Kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan sarapan. Biasanya juga sarapan berat sih, tapi kali ini yang dimakan harus mengandung protein tinggi. Ini berlaku juga untuk makan siang dan malam.