Dalam konteks yang lebih luas, krisis keuangan mengancam stabilitas sistem keuangan negara. Pengalaman negara kita, menunjukkan bagaimana krisis ekonomi tahun 1998 dan 2008 mengguncang sistem perekonomian kita.
 Saat itu, ekonomi kita tampak baik-baik saja, maka tidak heran banyak orang kaget saat krisis datang. Akibatnya banyak orang panik, terjadi rush money, dan pada akhirnya bersifat sistemik dan mengguncang geopolitik nasional.
Menurut Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI), Juda Agung, krisis keuangan bisa digambarkan seperti peristiwa kecelakaan di jalan raya yang menyebabkan kemacetan di mana-mana. BI bertugas untuk mengawasi sistem lalu lintas secara keseluruhan supaya tetap berjalan teratur, tidak macet.Â
Jika macet maka dibuatlah sejumlah kebijakan makroprudensial, yakni seluruh upaya yang dilakukan untuk menjaga lalu lintas kembali lancar atau menjaga stabilitas sistem keuangan. Â
Baca Juga Tulisan Saya:Â Mengenal Secara Sederhana, Apa Itu Kebijakan Makroprudensial
Jika pertumbuhan ekonomi terlalu tinggi, masih dari Judo, maka direm dengan pengetatan moneter melalui penaikan suku bunga acuan. Akibatnya permintaan kredit akan melambat.Â
Langkah ini perlu dilakukan untuk menekan pertumbuhan yang bersifat konsumtif atau yang ditopang oleh kredit perumahan dan kendaraan. Ekonomi yang tumbuh dari perilaku konsumtif, bisa mengancam stabilitas sistem keuangan, jika tiba-tiba terjadi krisis keuangan.
Bagaimana jika ekonomi sedang lesu? Itulah yang terjadi saat ini. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan ekspor, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dari 6% ke 5,75%.Â
Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, langkah tersebut ditempuh dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada semester II/2019 yang ditargetkan mencapai 5,2% (yoy) pada semester II. (Sumber). Â
Cara Menjaga Stabilitas Sistem KeuanganÂ
Saya sepakat ada korelasi krisis keuangan pribadi atau keluarga dengan krisis ekonomi negara. Menurut saya, krisis sebuah negara pasti buntut dari perilaku individu-individu.Â