Kira-kira 2,5 jam perjalanan kami merapat di Pelabuhan Karimunjawa. Setelah beberes kami langsung snorkeling. Pulau Menjangan Kecil adalah spot terunik yang kami kunjungi. Tidak sekadar melakukan snorkeling, di sini kami bisa memberi makan ikan-ikan di laut lepas secara langsung.
Spot berikutnya berjarak tidak lebih dari 15 menit menjadi tempat foto underwater. Di sini ikannya banyak, terumbu karangnya beragam, namun tidak terlalu dalam. Cocok untuk snorkeling dan sesekali menyelam menikmati kehidupan bawah laut yang begitu mencengangkan. Pulau berikutnya yang kami ingat adalah Pulau Cemara Kecil. Â
Pulau Cemara Kecil menjadi salah satu titik perhentian terfavorit kami. Pasirnya putih, cocok untuk berfoto ria. Selain itu, di sinilah tempat para wisatawan singgah sejenak untuk bakar ikan sebagai menu makan siang. Sambil makan kita bisa menikmati landscape keindahan gunung di pulau besar karimunjawa, yang masih sangat hijau dan rindang.
Badan yang capai dan udara yang sangat panas membuat kami tergoda untuk minum air kelapa muda. Kebetulan di situ ada orang yang jual. Karena termasuk barang langka, harganya jadi cukup mahal. Di situlah saya mulai sadar, bahwa membawa uang tunai sangat penting saat travelling ke pulau atau daerah terpencil.
Selain wisata pulau, Karimunjawa menawarkan beberapa tempat wisata darat. Satu tempat yang kami kunjungi adalah Bukit Joko Tuo. Bukit yang dekat dengan penginapan kami ini menawarkan spot yang sangat menarik untuk menikmati sunset di atas bukit. Penduduk setempat juga menyediakan saung-saung kecil di sini. Sambil duduk menikmati semilir angin, mata dimaja dengan landscape gugusan pulau dan Pelabuhan Karimunjawa.
Ketika malam menjelang saatnya gerilya makanan. Spot andalan kami adalah alun-alun. Ada banyak penjual ikan laut segar yang siap untuk dibakar. Walau di rumah penginapan sudah makan, bau ikan segar yang dibakar membuat perut terasa kosong. Malam itu, kami kalap. Ikan, cumi, sampai lobster kami pesan. Â
Keesokan harinya kembali kami hoping islands menikmati lautan Laut Jawa yang sangat bersih. Hari ini kembali kami makan di pulau dan menikmati air kelapa. Menjelang malam, kami sudah tidak sabar untuk kembali menikmati kuliner hasil laut. Namun, kami sadar bahwa uang tunai yang kami pegang sudah sangat menipis.
Selama di Semarang kami tidak sempat untuk tarik tunai di ATM. Saat di Karimunjawa, kami hanya memikirkan bahwa semua keperluan sudah dipenuhi dalam kesatuan paket wisata. Bahkan jatah makan pun 3 kali dalam sehari. Namun, kami lupa bahwa "godaan jajan" saat travelling ternyata cukup kencang. Belum lagi, membeli oleh-oleh.
Iseng-iseng saya bertanya dengan pemilik home stay, apakah ada ATM di pulau. Saya bertanya tetapi tidak terlalu berharap, karena kala itu, listrik saja hanya hidup setengah hari. Ternyata, di pulau terpencil itu juga ada ATM. Namun hanya ada satu, dan itu pun berbeda dengan ATM bank saya.