Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pengurus Yayasan Mahakarya Bumi Nusantara

Pribadi yang ingin memaknai hidup dan membagikannya. Bersama Yayasan MBN memberi edukasi penulisan dan wawasan kebangsaan. "To love another person, is to see the face of God." http://fransalchemist.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membongkar Makna Kontradiktif dari People Power dan Menggugat Mantan Aktivis 1998

19 Mei 2019   14:51 Diperbarui: 19 Mei 2019   15:26 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi People Power oleh MOJOK

Di kubu Capres 01 ada Budiman Sudjatmiko, Adian Napitupulu, Rahardjo Waluyo Jati, Akuat Supriyanto, Beathor Suryadi, Masinton Pasaribu, Sinyo, dan lainnya di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Kemudian ada Suci Mayang Sari yang merapat ke Partai Solidaritas Indonesia.

Saatnya para mantan aktifis ini merenungkan bersama, apakah people power yang kalian kenal untuk menggulingkan rezim Soeharto bisa disejajarkan dengan rezim Jokowi? Apakah pendukung kalian di tahun 1998 sama dengan pendukung people power yang diinisasi Amien Rais saat ini? Lihat dengan mata batin kalian, siapa saja yang berada di belakang perjuangan kalian di tahun 1998, dan siapa saja yang siap menumpahkan darahnya demi memperjuangankan kepentingan kekuasaan pihak tertentu pasca pemilu 2019? Lihat pula dengan kejernihan berpikir, bagaimana kondisi ekonomi-sosial-politik tahun 1998 yang kalian perbaiki dengan gerakan reformasi dengan kondisi serupa di tahun 2019 ini?

Kalian dulu begitu galak di podium jalanan. Idealisme kalian membakar jiwa nasionalisme hingga nyawa tidak pernah dipertimbangkan demi mencapai tujuan. Kini, kalian telah tersebar di banyak partai. Masihkan kalian sangar meneriakkan, memperjuangankan, mengambil sikap, dan berpihak pada kebenaran serta akal sehat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun