Hidup di zaman sekarang penuh dengan tantangan, karena ada banyak ketidakpastian. Mulai dari isu ekonomi, politik, berbagai kebijakan dari pemerintah, sampai kehidupan sosial kemasyarakatan. Karena ritme kehidupan yang tak menentu ini, banyak di antara kita hanya mengikuti arus. Arus yang cukup deras menerpa manusia zaman modern adalah teknologi informasi. Kemajuan di bidang teknologi membuat kita hidup dalam keseragaman. Kalau tidak mau seragam, maka Anda akan dibilang jadul, tidak update, ketinggalan zaman alias katrok. "Ih, kamu masih pake SMS. Emang HP loe gak ada WA-nya?" begitulah kira-kira komentar yang kita terima kalau masih pake HP lama.
Dinamika hidup inilah yang diamati oleh Jeremy Rowe, Managing Director, AkzoNobel Decorative Paints South East & South Asia, Middle East beberapa waktu lalu di Jakarta dalam rangka memperkenalkan Heart Wood sebagai Colour of the Year 2018. Hal serupa juga diungkap oleh arsitektur Cosmas Gozali dan traveler blogger Marischka Prudence di kesempatan yang sama.
Sebanyak 11 orang ahli internasional yang tergabung dalam tim warna di Pusat Estetika Global AkzoNobel mengamati tren sosial, ekonomi dan desain setiap tahunnya. Dari hasil penelitian selama setahun ini, mereka menyimpulkan, rumah adalah tempat yang nyaman bagi banyak orang mengembalikan ketenangan fisik dan jiwanya. "Rumah kita perlu menjadi tempat di mana kita bisa beristirahat dari hingar bingar, tempat kita bisa kembali membangun nilai-nilai kita dan mengisi kembali energi kita," kata Jeremy.
Marischka pun mengamininya. Sebagai seorang traveler, rumah adalah tempat sejati untuk berlibur. Dalam seminggu, ia hanya 2 hari berada di rumah. Maka jika ada orang bertanya kepadanya, ke mana biasanya berlibur maka ia akan menjawab, "Liburanku ya di rumah. Rumah itu tempat recharge energi, tempat total jadi diri sendiri," ungkapnya.
Oleh karena itu, rumah harus dibuat sedemikian rupa supaya lebih santai dan menciptakan suasana "a welcome home." Menurut Cosmas, satu unsur utama untuk membangun suasana tersebut adalah warna. Karena warna yang diaplikasikan di rumah sangat mempengaruhi suasana hati atau mood orang yang sedang berada di ruangan. Sebagai contoh, tempat tidur tidak cocok dicat warna merah dan kuning karena suasananya jauh dari rasa tentram. Begitu juga dengan warna hitam atau abu-abu di dapur, yang justru menurunkan napsu makan kita.Â
![dulux-one-1-jpg-5a510e46f133443ec110db42.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/01/07/dulux-one-1-jpg-5a510e46f133443ec110db42.jpg?t=o&v=770)
Bahkan, Cosmas berani mengatakan bahwa Heart Wood ini adalah warna yang manja dan berlaku universal. Ia merujuk pada warna merah muda yang secara gender sudah tidak lagi dikhususkan untuk perempuan saja. Apalagi, di dalam Heart Wood, warna ini bersanding dengan abu-abu, biru dan coklat muda. "(Karena warnanya manja), maka cocok diaplikasikan di ruang keluarga, kamar tidur bahkan saya berani memakainya di kamar mandi. Bagus jika dikombinasi dengan warna biru. Soalnya banyak orang lama di kamar mandi," tutur Cosmas.
Kembali ke Alam
Heart Wood seperti namanya, adalah warna yang terinspirasi dari sentuhan warna kayu alami dan bahan kulit. Warna ini adalah hasil dari riset yang dilaksanakan oleh tim warna di Pusat Estetika Global AkzoNobel, bersama dengan 11 orang ahli internasional tentang tren sosial, ekonomi dan desain, serta perkembangan Colour of the Year.
Dulux telah berhasil menemukan solusi mengatasi kepenatan hidup, suasana ketidakpastian, tingkat stres akibat ritme hidup dengan nuansa "kembali kepada alam." Dengan kembali ke alam kita diajak untuk menemukan jati diri kita, lepas dari penyeragaman oleh arus teknologi. Alam menuntun kita pada personalisasi diri kita masing-masing. Inilah kata kuncinya. Inilah juga yang ditemukan oleh para filsuf Yunani seperti Phytagoras dan Aristoteles serta dihidupi oleh masyarakat Yunani begitu juga Romawi. Karena sejatinya, Yang Ilahi telah memberikan warna melalui alam ciptaannya dalam sebuah harmonisasi.
![Contoh pengaplikasian](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/01/07/dulux-5a51102dcf01b43e46439ec2.jpeg?t=o&v=770)
Warna dianggap sebagai sesuatu yang diturunkan dari Atas melalui 4 elemen yang ada di alam, yakni bumi, langit, air dan api. Warna juga hadir di langit dalam fenomena pelangi. Karena berkaitan dengan yang transenden, maka warna bukan sekadar tanda tetapi simbol, yakni sesuatu yang menghadirkan makna. Â Â
Bagi orang Yunani dan Romawi kuno, warna tidak hanya berarti dekoratif untuk hiasan, tapi juga mewakili makna tertentu. Bagi mereka, warna mengekspresikan nilai dan statusnya. Sebagai contoh, warna emas diperuntukkan bagi Yang Ilahi yang mereka yakini sebagai para dewa. Warna ini dianggap warna terbaik dan diperuntukkan untuk mereka yang terbaik. Â
Para raja dan bangsawan juga menggunakan warna sebagai sistem kode yang mewakili status mereka. Mereka ini lekat dengan nuansa warna ungu dan merah, karena untuk mendapat warna ini cukup sulit dan mahal. Warna ungu dan merah didapat dari bagian siput laut. Bagaimana dengan warna kelas bawah atau rakyat jelata? Mereka diwakilkan oleh warna oker atau cokelat.
Apa yang dihayati oleh masyarakat Yunani dan Romawi ribuan tahun lalu masih kita wariskan sampai sekarang. Utamanya terkait warna yang menghadirkan simbol yang sangat kuat. Bahkan, warna menjadi komponen visual nomor satu yang paling diingat oleh kebanyakan orang ketimbang bentuk, angka, atau bahkan kata-kata. Warna memiliki kekuatan untuk menyampaikan dan mengkomunikasikan makna dan pesan tanpa kata-kata.
4 Palet Warna
Jeremy Rowe sangat yakin bahwa Heart Wood merupakan warna yang menggambarkan suasana hati saat ini dan memungkinkan konsumen untuk hidup dalam keseimbangan yang sempurna dalam rumah mereka. Karena Heart Wood adalah warna yang diambil dari alam dan membawa simbol yang dibutuhkan oleh kebanyakan konsumen yakni ketenangan, kenyamanan, dan ketentraman.
"Heart Wood dan empat warna palet pelengkap akan membantu para konsumen mendapatkan rumah yang unik dan sepenuhnya milik mereka, sehingga dapat membawa perasaan aman dan tenang, serta menciptakan rumah yang menyenangkan untuk semua," kata Jeremy.
![Managing Director Akzonobel Decorative Paints South East & South Asia, Middle East, Jeremy Rowe.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/01/07/dulux-one-2-jpg-5a510e04f133443b872a9794.jpg?t=o&v=770)
Karena 'A Welcome Home' memiliki arti yang berbeda-beda bagi orang-orang yang berbeda, maka tiga palet pendukung hadir untuk melengkapi Heart Wood untuk dapat menyeimbangkan nuansa warna yang lebih lembut dengan nuansa warna yang lebih dalam dan berani.
The Comforting Home, palet warna kedua, menciptakan lingkungan yang dapat menyegarkan dan dapat memperbaharui pikiran. Warna tanah yang hangat terpancar di rumah, memadukan nuansa tanah liat dan merah muda untuk menenangkan pikiran dan indera, serta meredam kebisingan. Rumah dengan warna ini cocok untuk pribadi yang hangat yang ingin terhubung lagi dengan diri mereka atau introvert.Â
The Inviting Home, palet warna ketiga, membawa kenyamanan dan kemudahan hidup bagi mereka yang ingin mempererat tali silaturahmi serta berkumpul bersama teman dan keluarga. Nuansa biru yang teduh mendorong pendekatan yang lebih jelas terhadap kehidupan, sementara nuansa netral dan hijau segar menunjang kebutuhan akan interaksi dengan dunia luar. Nuansa pastel yang lebih lembut diperkuat oleh warna biru tua dan coal. Umumnya, palet ini cocok untuk pribadi yang terbuka, optimis, dan kolaboratif.Â
The Playful Home, palet warna keempat, menciptakan ruang untuk mencari inspirasi dan memperkuat indera. Hijau kekuningan dan keemasan membantu memercikkan energi dan mendorong pendekatan hidup yang kreatif. Warna-warna cerah menambah perasaan yang menyenangkan dan berenergi, sedangkan penggunaan skema warna yang cerdas akan dapat membantu menciptakan zona yang berbeda dalam ruang yang lebih kecil. Rumah ini cocok untuk pribadi yang periang, selalu ingin tahu, memiliki jiwa petualang dan mudah beradaptasi. Â
 Jadi jika kita mengalami kekalutan dalam menghadapi dinamika hidup, dengarkan suara hati. Jangan tolak ajakan hati untuk kembali ke rumah. Karena ajakan itu adalah ajakan bagi kita untuk kembali ke alam, bahwa kita merupakan bagian dari alam. Maka ciptakanlah dan bangunlah nuasan alam tersebut dalam rumah kita, melalui Heart Wood. Tentukan warnanya sesuai dengan kepriadian kita masing-masing. Karena kita berbeda dan unik satu sama lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI