Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pengurus Yayasan Mahakarya Bumi Nusantara

Pribadi yang ingin memaknai hidup dan membagikannya. Bersama Yayasan MBN memberi edukasi penulisan dan wawasan kebangsaan. "To love another person, is to see the face of God." http://fransalchemist.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tren Warna 2018 Dulux, Ajakan Kembali ke Alam yang Dimulai Ribuan Tahun Lalu

7 Januari 2018   01:11 Diperbarui: 7 Januari 2018   01:43 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warna dianggap sebagai sesuatu yang diturunkan dari Atas melalui 4 elemen yang ada di alam, yakni bumi, langit, air dan api. Warna juga hadir di langit dalam fenomena pelangi. Karena berkaitan dengan yang transenden, maka warna bukan sekadar tanda tetapi simbol, yakni sesuatu yang menghadirkan makna.   

Bagi orang Yunani dan Romawi kuno, warna tidak hanya berarti dekoratif untuk hiasan, tapi juga mewakili makna tertentu. Bagi mereka, warna mengekspresikan nilai dan statusnya. Sebagai contoh, warna emas diperuntukkan bagi Yang Ilahi yang mereka yakini sebagai para dewa. Warna ini dianggap warna terbaik dan diperuntukkan untuk mereka yang terbaik.  

Para raja dan bangsawan juga menggunakan warna sebagai sistem kode yang mewakili status mereka. Mereka ini lekat dengan nuansa warna ungu dan merah, karena untuk mendapat warna ini cukup sulit dan mahal. Warna ungu dan merah didapat dari bagian siput laut. Bagaimana dengan warna kelas bawah atau rakyat jelata? Mereka diwakilkan oleh warna oker atau cokelat.

Apa yang dihayati oleh masyarakat Yunani dan Romawi ribuan tahun lalu masih kita wariskan sampai sekarang. Utamanya terkait warna yang menghadirkan simbol yang sangat kuat. Bahkan, warna menjadi komponen visual nomor satu yang paling diingat oleh kebanyakan orang ketimbang bentuk, angka, atau bahkan kata-kata. Warna memiliki kekuatan untuk menyampaikan dan mengkomunikasikan makna dan pesan tanpa kata-kata.

4 Palet Warna

Jeremy Rowe sangat yakin bahwa Heart Wood merupakan warna yang menggambarkan suasana hati saat ini dan memungkinkan konsumen untuk hidup dalam keseimbangan yang sempurna dalam rumah mereka. Karena Heart Wood adalah warna yang diambil dari alam dan membawa simbol yang dibutuhkan oleh kebanyakan konsumen yakni ketenangan, kenyamanan, dan ketentraman.

"Heart Wood dan empat warna palet pelengkap akan membantu para konsumen mendapatkan rumah yang unik dan sepenuhnya milik mereka, sehingga dapat membawa perasaan aman dan tenang, serta menciptakan rumah yang menyenangkan untuk semua," kata Jeremy.

Managing Director Akzonobel Decorative Paints South East & South Asia, Middle East, Jeremy Rowe.
Managing Director Akzonobel Decorative Paints South East & South Asia, Middle East, Jeremy Rowe.
A Welcome Home adalah rumah Heart Wood yang menjadi palet warna pertama. Warna ini menggabungkan nuansa lembut abu-abu-merah muda, biru dan coklat muda yang bercampur membentuk nuansa warna biru dan ungu. Palet 'Heart Wood Home' bercampur secara harmonis dengan material yang menjadi inspirasi warna utama.

Karena 'A Welcome Home' memiliki arti yang berbeda-beda bagi orang-orang yang berbeda, maka tiga palet pendukung hadir untuk melengkapi Heart Wood untuk dapat menyeimbangkan nuansa warna yang lebih lembut dengan nuansa warna yang lebih dalam dan berani.

The Comforting Home, palet warna kedua, menciptakan lingkungan yang dapat menyegarkan dan dapat memperbaharui pikiran. Warna tanah yang hangat terpancar di rumah, memadukan nuansa tanah liat dan merah muda untuk menenangkan pikiran dan indera, serta meredam kebisingan. Rumah dengan warna ini cocok untuk pribadi yang hangat yang ingin terhubung lagi dengan diri mereka atau introvert. 

The Inviting Home, palet warna ketiga, membawa kenyamanan dan kemudahan hidup bagi mereka yang ingin mempererat tali silaturahmi serta berkumpul bersama teman dan keluarga. Nuansa biru yang teduh mendorong pendekatan yang lebih jelas terhadap kehidupan, sementara nuansa netral dan hijau segar menunjang kebutuhan akan interaksi dengan dunia luar. Nuansa pastel yang lebih lembut diperkuat oleh warna biru tua dan coal. Umumnya, palet ini cocok untuk pribadi yang terbuka, optimis, dan kolaboratif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun