Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pengurus Yayasan Mahakarya Bumi Nusantara

Pribadi yang ingin memaknai hidup dan membagikannya. Bersama Yayasan MBN memberi edukasi penulisan dan wawasan kebangsaan. "To love another person, is to see the face of God." http://fransalchemist.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Setiap Natal Kok Heboh?

25 Desember 2017   02:03 Diperbarui: 25 Desember 2017   02:10 2016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Bayangkan, kehadiran bayi dalam keluarga bisa mengubah kebiasaan ayahnya yang perokok berat menjadi berkurang atau bahkan tidak merokok lagi demi bayinya. Artinya, kehadiran bayi melecut kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, apalagi ini yang lahir Yesus yang kami yakini sebagai Tuhan.

Kehadiran bayi membuat orang di sekitar kita juga akan bergembira. Contohnya, ada tetangga yang baru saja punya bayi. Maka kita, saudara-saudaranya, teman kantor, atau siapa saja akan datang memberi selamat. 

Ada yang membawa kado. Ada pula yang mendoakan supaya bayi dan keluarga diberi kebahagiaan. Padahal belum tentu yang mendoakan seagama dengan yang punya bayi. Inilah normalnya menanggapi orang yang sedang Natal, atau sedang merayakan kelahiran bayi. 

Saya tidak akan membahas teknis teologis, baik itu dari mereka yang "menolak" Natal atau juga melakukan pembelaan melalui pendekatan teologis Gereja. Tidak. Ini akan menjadi urusan menjadi tambah tidak karuan. Perayaan Natal adalah perayaan akan kelahiran seorang bayi. Kehadirannya membawa damai, tenang, ketulusan, senyum, kepolosan, dan tentu membawa harapan.

Maka marilah kita, paling tidak saya mengajak diri saya sendiri untuk meresapi kehadirannya itu. Dengan demikian, saya pun terpanggil untuk membawa damai, ketenangan, ketulusan, senyum, kepolosan, dan berharap kehadiran saya membawa harapan. Saya berharap, nilai-nilai Natal ini yang harusnya menjadi pemberitaan mayoritas di media, baik itu cetak, online, bahkan di media sosial.

Jika demikian, maka tepatlah tema natal yang diangkat dalam perayaan Malam Natal di Kolese Kanisius, "Hendaklah Damai Sejahtera Kristus, Memerintah Dalam Dirimu." Tema ini sekaligus menjadi doa bagi kita semua supaya damai yang dibawa Yesus dalam kelahirannya yang sederhana diteruskan kepada siapa saja.

Selamat Natal, Tuhan Memberkati, Berkah Dalem!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun