Mohon tunggu...
Revi Nurul Amalia Mahasiswa S1
Revi Nurul Amalia Mahasiswa S1 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Saya adalah individu yang tekun, memiliki kemampuan berpikir kritis dan selalu mencari cara untuk meningkatkan keterampilan saya, saya selalu bertekad untuk memiliki jiwa kepemimpinan, maka dari itu saya selalu mencoba kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin, saya memiliki sikap percaya diri dengan memiliki sikap percaya diri mendorong saya untuk berkembang lebih baik lagi untuk masa depan saya.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peran Guru Dalam Mengoptimalkan Perkembangan Afektif Siswa

26 November 2024   12:25 Diperbarui: 26 November 2024   12:27 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

PERAN GURU DALAM MENGOPTIMALKAN
PERKEMBANGAN AFEKTIF SISWA
 

REVI NURUL AMALIA
e-mail : revinurulamalia0@gmail.com
Disusun Oleh : Revi Nurul Amalia ( NIM 241011500056 ), Dosen Pengampu : Eti Hayati  S.Pd,M.Pd
Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Pamulang
 
 
Abstrack

Artikel ini dibuat oleh Revi Nurul Amalia dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Profesi Keguruan dan Pengantar Ilmu Pendidikan. Tujuan artikel ini untuk mendalami peran guru sebagai tenaga pendidik dalam mendidik sikap siswa, oleh karena itu peran guru dalam aspek afektif peserta didik memiliki peran yang sangat penting karena membentuk perkembangan emosi, sikap, dan nilai-nilai moral peserta didik. Aspek afektif mencakup perasaan, sikap, nilai-nilai yang mendasari karakter perilaku individu. Maka peranan guru tidak hanya menjadi penyampai pengetahuan, tetapi guru juga memandu yang membentuk karakter dan sikap emosional siswa, maka guru harus mempunyai citra yang baik di mata masyarakat apabila dapat menunjukan bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan. Siswa.
 
Pendahuluan

    Pendidkan menurut Ki Hajar Dewantara ( Bapak Pendidikan Nasional Indonesia 1889-1959) merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : "Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan batin ), pikiran dan jasmani anak-anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hiudp yaitu menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya." Maka dari itu pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usia mendewasaan manusia dalam upaya pengajaran dan pelatihan, proses, perbuatan tingkah laku. Pendidikan merupakan tahap awal penting untuk memajukan sebuah bangsa yang berpendidikan.

    Objek pendidikan ada dua macam, yaitu objek materi dan objek formal yang dimaksud dengan objek materi dan materinya atau bendanya yang dikenai pendidikan yaitu para peserta didik dan warga belajar. Sedangkan yang dimaksud dengan objek formal pendidikan ialah gejala yang tampak, dirasakan, dihayati, dan diekspresikan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Banyak ilmu yang berkaitan dengan manusia, seperti sosiologi, psikologi, biologi, pendidikan, dan sebagainya yang berobyek materi sama yaitu manusia, namun yang membedakan ilmu itu adalah objerk formalnya. Bila objek formal sosiologi adalah kemasyarakatn, objek formal psikologi adalah kejiwaan, objek formal biologi adalah jasmaniah, maka objek formal pendidikan adalah perilaku peserta didik dan warga belajar. Sementara itu Umar Tirtaraharja (2012: 33) mengemukakan bahwa batasan pendidikan ditinjau dari fungsinya meliputi: (1) pendidikan sebagai proses tranformasi budaya, (2) pendidikan sebagai prose pembentukan pribadi, dan (3) pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja.

    Perekmbangan afektif siswa, afektif siswa adalah aspek emosional, perasaan, dan nilai yang mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial siswa dengan itu ada beberapa komponen afektif siswa yaitu empati, rasa percaya diri, kemampuan berkomunikasi, sikap positif kepada diri sendiri memiliki rasa hormat, keberanian,dan ketegasan dalam membuat Keputusan, maka peran guru dapat berperan aktif dalam mengembangkan aspek afektif siswa berbagai strategi dan Teknik pembelajaran yang sesuai

    Pendidikan memiliki peran yang sentral dalam membentuk karakter individu, dan salah satu kunci dalam proses pembentukan karakter siswa adalah peran guru. Guru tidak hanya lebih dari sedekar  menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga guru memiliki tanggung jawab untuk membentuk karakter nilai-nilai moral dan sikap etika siswa. Inilah mengapa peran guru sangat krusial dalam membentuk karakter siswa untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas moral dan tanggung jawab sosial yang baik sehingga menciptakan penerus generasi bangsa yang bermoral dan beretika dan berbudi pekerti.

Pembahasan

  1. Guru sebagai Pendidik 

Sebagai pendidik, guru berperan dalam menanamkan perilaku baik sebagai mana tercermin dalam rumusan tujuan pendidikan nasional, yaitu: berkemabangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Antara pendidikan dan pengajaran tidak bisa dipisahkan, namun bisa dibedakan. Perbedaan tersebut terletak pada makna, nilai, norma, aturan, dan kaidah yang sifatnya kasat mata (intangible). Secara intelektual dan skill, seorang guru memiliki tanggung jawab dalam mencerdaskan pikiran dan melatih keterampilan peserta didiknya. Secara etika dan etik, seorang pendidik berkewajiban membentuk peserta didiknya untuk menjadi orang yang patuh dan taat kepada aturan hukum, dan berlaku sopan dalam bertindak, santun dalam berucap, dan memiliki pribadi yang luhur dan mulia.

   2.  Sikap Teladan Guru 

Sebagai  pendidik  guru harus mempunyai citra yang baik di mata masyarakat agar dapat menunjukan bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan. Maka guru harus menanamkan nilai-nilai posistif sesuai dengan etika dan etik yang berlaku, penanaman nilai tersebut harus terjadi pada setiap proses pembelajaran  sekaligus menjadi wadah dan penanaman sikap teladan untuk menumbuhkan nilai-nilai baik bagi peserta didik. Guru harus menjadi pembuka jalan bagi siswa dalam mempersiapkan dirinya dalam menghadapi kehidupan di masyarakat oleh karena itu bawalah proses pendidikan itu pada kehidupan yang baik dan mencerminkan nilai-nilai moral yang baik dan menanamkan ahklak yang mulia , sehingga peserta didik terinpirasi untuk melihat, mengamati,bertanya, dan berpikir sehingga akan tiimbul sikap kebiasaan yang  yang membentuk karakter siswa yang baik menjadikan guru sebagai contoh teladaan yang baik.

    3. Pengembangan keterampilan sosial 

siswa, selain memberikan teladan yang baik terhadap siswa, guru juga harus mengimbangi keterampilan sosial agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik,  bekerja sama, dan mengelola interaksi sosial dengan baik, dengan cara guru harus memberikan kebiasaan kepada siswa dengan bersikap jujur,adil dan bertanggung jawab, dengan menciptakan susasan kelas yang mendukung pertumbuhan emosional siswa dan guru juga harus memfasilitasi kegiatan kolaboratif dan memberikan ruang siswa untuk berkontribusi dengan teman sekelas sehingga mendorong keterampilan sosial yang baik untuk bekerja sama dan berinteraksi sosial di dalam kelas.

    4. Perkembangan integrasi  pendidikan 

karakter seperti melaluli kurikulum, guru harus mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidah hanya belajar ilmu pengetahuan tetapi juga aspek moral dan etika, seperti pembelajaran berbasis proyek, guru dapat memberikan tugas untuk melakukan proyek di lingkungan agar siswa dapat menganalisis dan menilai tentang perkembangan yang ada di lingkungan secara langsung, dengan itu siswa dapat menilai dan memecahkan masalah  melalui proyek ini, siswa belajar nilai kehidupan terhadap lingkungan dan kerja sama untuk memecahkan suatu masalah agar siswa memiliki katakter mental yang kuat dan semangat bekerja.

  5.  Menciptakan lingkungan yang posistif

dengan menanamkan pembiasaan sikap santun, beriman, berbudi pekerti luhur serta berbudaya, budaya hidup sehat, cinta kebersihan, cinta kelestarian lingkungan dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, dengan pembiasan dilaksanakan secara terprogram seperti jadwal masuk kelas yang sudah di atur agar siswa disiplin terhadap waktu, upacara bendera, shalat berjamaah, jum'at bersih pemeliharan kebersihan dan kesehatan diri, ada pula pembiasaan yang tidak terprogram seperti pembentukan berprilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, mengatasi silang pendapat ( pertengkaran ). Keteladanan yaitu pembiasaan dalam berpakaian rapih, berbahasa yang baik, datang tepat waktu. Dalam pelaksanaan penerapan pembiasaan tersebut siswa akan terbiasa  menimbulkan karakter kedisiplinan yang baik, dengan cara pembiasaan tersebut maka guru akan dengan mudah mengoptimalkan perkembangan afektif siswa, maka peran guru dan pihak sekolah sangat penting untuk ikut serta dalam menerapkan pendidikan karakter di sekolah.

6. Membangun sikap kemandirian dan sikap tanggung jawab dan sikap emosional 

yang baik dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan pramuka guru dapat membimbing dalam ,memberikan peluang dan dukungan kegiatan tersebut dapat mengembangkan karakter siswa seperti kepemimpinan, kerjasama, dan dispilin, kegiatan pramuka merupakan kegiatan  yang dapat mengembangkan keimanan dan bertaqwa dan menumbuhkan sikap menjadi terampil, kreatif, berjiwa kepemimpinan. Maka dari itu peran guru sangat penting karena guru sebagai pengarah dan pembimbing siswa untuk berjalannya kegiatan pramuka dengan baik dan lancar, memahami tujuan kegiatan pramuka, guru tidak hanya menjadi pengarah dan pembimbing tetapi guru juga sebagai fasilitator kegiatan mulai dari perencana, hingga pelaksanaan kegiatan pramuka, meraka bertugas untuk merancang program yang menarik yang sesuai dengan usia siswa serta minat siswa dan serta memastikan semua kegiatan berjalan dengan lancar dan aman serta guru juga harus mengajarkan keterampilan siswa melibatkan berbagai keterampilan seperti navigasi, pertolongan pertama, dan keterampilam alam, keterampilan dalam bergotong royong dan memecahkan sauatu masalah, sehingga guru berperan dalam mengajarkan dan membimbing siswa dalam penguasaan keterampilan itu, sehingga siswa dapat berkembang secara fisik dan mental.

Kesimpulan

    Dengan demikian, Pendidikan karakter merupakan ditempatkan sebagai landasan unutk mewujudkan visi Pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan filsafah pancasila, hal ini sekaligus menjadi upaya untuk mendukung perwujudan cita-cita sebagai mana diamanatkan dalam Pancasila dan pembukaan UUD 1945. Peran guru dalam pembentukan karakter siswa sangat sangatlah penting untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas dalam akademis tetapi juga memiliki integritas,etika, dan keterampilan sosial yang baik tugas guru untuk membangun pribadi siswa yang baik dimulai sejak dini bahkan sedini mungkin, untuk menghasilakn buah pendidikan yang baik, dan guru juga sebagai kunci keberhasilan pendidikan. 

     Guru merupakan kunci keberhasilan sebuah proses pendidikan, guru adalah ujung tombak pendidikan, baik atau buruknya kualitas pendidikan, sebagian besar dipengaruhi oleh baik buruknya kualitas kompetensi guru yang teraplikasikan dalam proses pembelajaran. Karena itu, pilihannya hanya satu, guru harus betul-betul profesional, baik secara adminstratif, secara akademik, maupun secara aktual dalam kegaiatan pembelajaran bagi peserta didiknya. Tugas guru sangat mulia, kemulian itu dalam hati, hati yang tuluis dan ikhlas. Kemuliaan itu harus dirawat dan dikembangkan oleh guru itu sendiri, dijadikan landasan dalam melaksanakan tugas untuk para peserta didik. Sehubungan dengan terdapat beberapa kunci pokok agar guru tetap memperoleh kemulian dalam menjalakan tugasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun