Mohon tunggu...
Mahasiswa
Mahasiswa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka jalan - jalan dan kulineran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Bahasa Indonesia dan Tantangan yang Dihadapinya

12 April 2024   09:40 Diperbarui: 12 April 2024   09:50 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Era digital telah mengubah cara kita berkomunikasi, dan dampaknya juga dirasakan di dalam bahasa Indonesia. Pesan-pesan singkat, emotikon, dan penggunaan singkatan dalam percakapan online menjadi semakin umum, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap penurunan pemahaman dan kefasihan berbahasa Indonesia secara formal. Meskipun ini mencerminkan adaptasi terhadap tren digital, dampaknya pada pemahaman dan kefasihan berbahasa Indonesia secara formal bisa menjadi keprihatinan. Penggunaan singkatan seperti "gtw" (ga tahu), "bgt" (banget), atau emotikon tertentu seringkali menghiasi pesan singkat, merintangi pemahaman struktur, dan kekayaan kosakata bahasa. Seperti yang dijelaskan oleh A. Sumarsono dalam bukunya "Bahasa Indonesia di Era Digital: Peluang dan Tantangan."

'Digitalisasi berarti kebutuhan akan bahasa untuk hidup dalam dunia maya. Bahasa bukan hanya menjadi media komunikasi, tetapi juga dijadikan simbol untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan dunia yang semakin terhubung. Namun, kita harus berhati-hati agar bahasa yang digunakan tetap memenuhi tuntutan bahasa Indonesia yang baik dan benar.'

Dalam menghadapi masalah tersebut, penting bagi kita semua untuk memperkuat penggunaan dan pengajaran bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kepedulian dan peran aktif dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan semua pemangku kepentingan sangat diperlukan guna menjaga keberlanjutan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan negara kita. Dengan sinergi dari semua pihak tersebut, dapat diharapkan bahwa bahasa Indonesia tetap kuat dan relevan dalam era digital, mencerminkan identitas nasional dan menjadi perekat persatuan bangsa. Serta upaya bersama ini akan memberikan kontribusi besar dalam menjaga keberlanjutan dan keberagaman bahasa Indonesia sebagai aset budaya yang bernilai tinggi. Seperti yang diungkapkan oleh Sapardi Djoko Damono, penulis dan budayawan Indonesia,

'Bahasa adalah bukti bahwa kita adalah sebahagian dari sebuah kelompok, itu adalah esensi dari kehadiran kita dalam masyarakat. Bahasa adalah jiwa kita, bahasa adalah suaranya kebudayaan kita.'

Dalam hal ini, kita harus secara bersama-sama untuk menjaga, melestarikan, dan mengembangkan bahasa Indonesia agar tetap menjadi identitas yang kokoh dan bertahan dalam era perkembangan globalisasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun