Problematika Bahasa Indonesia dan Tantangan yang Dihadapinya
Bahasa adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol identitas dan budaya suatu Bangsa. Di Indonesia, bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi dan bahasa persatuan yang mendukung integrasi antara masyarakat dari berbagai suku, agama, dan budaya. Meski demikian, bahasa Indonesia tidak lepas dari beberapa problematika yang perlu menjadi perhatian kita, diantaranya:
1. Bahasa Indonesia Trap: Pengaruh Bahasa Asing
Salah satu tantangan terbesar dalam mengembangkan bahasa Indonesia adalah masuknya pengaruh bahasa asing, terutama dari bahasa Inggris. Kehadiran media sosial dan kemajuan teknologi informasi telah membuka akses yang lebih luas terhadap budaya asing, termasuk bahasa asing, yang kemudian mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia. Banyak kalimat dalam percakapan sehari-hari dijejali dengan kata-kata asing, yang secara tidak langsung mengaburkan nilai dan karakteristik bahasa Indonesia. Contoh:
A: "Halo bro, lagi ngapain nih?"
B: "Gue lagi binge-watching series baru, you know?"
A: "Oh, really? Apa judulnya?"
B: "It's called 'One Piece.' Kayaknya bakal jadi next big thing, deh."
Nah, percakapan itu mencerminkan bagaimana pengaruh bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, dapat meresap ke dalam percakapan sehari-hari dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk senantiasa melakukan pengawasan, pengembangan, dan pelestarian bahasa Indonesia agar karakteristiknya tetap utuh. Seperti yang dikatakan oleh Zaharuddin dalam bukunya, "Bahasa Indonesia di Era Digital."
'Kita tidak boleh menutup mata terhadap pengaruh bahasa asing yang semakin meluas, namun kita juga perlu menjaga integritas dan kharakteristik bahasa Indonesia untuk memastikan keberlanjutan warisan budaya kita yang berharga.'
2. Masalah dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia:
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah memiliki tantangan tersendiri. Kurikulum pendidikan seringkali kurang memberikan perhatian yang sepenuhnya pada pengajaran bahasa Indonesia dengan kurangnya alokasi waktu untuk mengasah keterampilan berbahasa dengan baik. Hal ini menyebabkan kualitas kemampuan berbahasa Indonesia pada sebagian siswa masih terbatas. Seorang pakar bahasa Indonesia, E. Chaer, menyoroti persoalan ini dalam bukunya yang berjudul "Bahasa dan Kebudayaan: Memahami Bahasa Indonesia."
'Kualitas pembelajaran bahasa Indonesia yang terbatas di sekolah-sekolah menjadikan generasi muda kita tidak mampu menggunakan bahasa Indonesia secara efektif dan kreatif. Hal ini menyulitkan kita dalam memperkuat eksistensi kebudayaan dan identitas kita.'
3. Bahasa Indonesia dalam Konteks Digital: