Sinbiotik adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada kombinasi prebiotik dan probiotik dalam satu produk. Para ilmuwan mendefinisikannya sebagai "campuran yang terdiri dari mikroorganisme hidup dan substrat yang secara selektif digunakan oleh mikroorganisme inang untuk memberikan manfaat kesehatan bagi inang" (Pandey et al., 2015).
Meskipun istilah 'sinbiotik' relatif baru, suplemen yang mengandung kombinasi probiotik dan prebiotik telah ada sejak lama. Nama "sinbiotik" diberikan karena adanya efek "sinergis" di antara komponen-komponen tersebut: probiotik dan prebiotik bekerja bersama-sama untuk memberikan pengaruh positif pada populasi mikroba yang mendiami usus kita, yang dikenal sebagai mikrobioma usus.
Prebiotik merupakan jenis serat yang tidak dapat dicerna dan secara khusus memberi makan bakteri baik di dalam usus, memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang. Sumber prebiotik dapat ditemukan dalam makanan seperti bawang putih, bawang bombay, dan kacang-kacangan, dan juga tersedia dalam bentuk suplemen (Pokusueva et al., 2011).
Di sisi lain, probiotik adalah bakteri baik yang menghuni usus, memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan, termasuk untuk pencernaan, sistem kekebalan tubuh, kesehatan kulit, dan energi. Probiotik secara alami terdapat dalam makanan fermentasi seperti yoghurt hidup atau asinan kubis, dan seperti prebiotik, probiotik juga dapat diambil dalam bentuk suplemen makanan. Beberapa mikroorganisme probiotik yang populer digunakan dalam bahan makanan adalah Lactobacillus rhamnosus, Lactobacillus reuteri, bifidobacteria dan strain tertentu dari Lactobacillus casei. Probiotik ini ditambahkan ke dalam makanan, terutama produk susu fermentasi, baik secara tunggal maupun kombinasi (Chapman et al., 2011).
Manfaat kesehatan yang dihadirkan oleh sinbiotik ini menurut penelitian Pandey et al. (2015) yaitu :
MENINGKATKAN FUNGSI KEKEBALAN TUBUH
Sistem kekebalan tubuh kita sangat erat kaitannya dengan mikrobioma. Faktanya, hampir 80% sel kekebalan tubuh kita berada di saluran pencernaan. Oleh karena itu, mendiversifikasi mikrobioma kita dengan meningkatkan jumlah bakteri baik terbukti dapat meningkatkan respons kekebalan tubuh dan meminimalkan peradangan (Furnes et al., 1999).
Sebuah penelitian yang melihat hubungan antara bakteri usus dan infeksi menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi probiotik secara teratur memiliki kemungkinan 50% lebih kecil untuk terkena infeksi saluran kemih dibandingkan dengan wanita yang tidak mengonsumsi probiotik sama sekali.
MENGURANGI INTOLERANSI LAKTOSA
Individu dengan intoleransi laktosa tidak dapat mencerna gula dalam susu secara sempurna, sehingga menyebabkan mereka mengalami gas, kembung, atau diare setelah makan atau minum produk susu. Meskipun intoleransi laktosa umumnya tidak berbahaya, gejalanya bisa sangat tidak nyaman dan dapat bertahan selama beberapa jam.
Sinbiotik menunjukkan efek positif pada pencernaan dan aktivitas enzimatik, yang dapat membantu meringankan banyak gejala yang terkait dengan intoleransi laktosa
MEMPERBAIKI KESEHATAN MENTAL
Masalah kesehatan mental menjadi perhatian umum di berbagai kelompok usia. Melalui poros usus-otak, suatu jalur komunikasi dua arah yang menghubungkan otak dan usus, para peneliti kini mengeksplorasi potensi mikroba usus dalam meningkatkan kognisi dan melindungi kesehatan mental (Carabotti et al., 2015).