1.Mengelola Stres
Teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, olahraga ringan, dan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi tingkat stres dan mencegah kelelahan emosional yang berlebihan.
2.Meningkatkan Pola Makan
Menghindari makanan yang memicu refluks asam seperti makanan pedas, berlemak, kafein, dan alkohol dapat membantu mengurangi gejala GERD. Mahasiswa juga disarankan untuk makan dengan porsi kecil dan lebih sering untuk mengurangi tekanan pada perut.
3.Menerapkan Rutinitas Tidur yang Baik
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk mengurangi stres dan memperbaiki kesehatan pencernaan. Menjaga rutinitas tidur yang teratur dan menghindari makan berat sebelum tidur dapat membantu mengurangi gejala GERD.
4.Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Jika gejala burnout atau GERD mengganggu kualitas hidup, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Terapis atau konselor dapat membantu dalam mengelola stres, sementara dokter dapat memberikan perawatan medis untuk mengatasi GERD, seperti obat antasida atau penghambat pompa proton (PPI).
Kesimpulan
Burnout yang dialami oleh mahasiswa dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental mereka, salah satunya adalah memicu atau memperburuk gejala GERD. Mengelola stres dan menjaga pola hidup sehat sangat penting untuk mencegah timbulnya masalah pencernaan yang lebih serius. Dengan pendekatan yang tepat, mahasiswa dapat mengatasi burnout dan menjaga kesehatan pencernaannya, sehingga tetap dapat menjalani kehidupan akademik yang produktif tanpa mengorbankan kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H