Mohon tunggu...
Hana Aufa
Hana Aufa Mohon Tunggu... Dokter - Pelajar

Hobi saya : menonton film, basket

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbaik Versi kita

28 Januari 2024   21:50 Diperbarui: 31 Januari 2024   12:26 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat dia mau keluar ternyata didepan pintu ada salah satu fasilitator mereka yang dari tadi ternyata menyaksikan debat mereka itu, ya Namanya pak Dandang. Dari tadi guru tersebut   menahan untuk tidak masuk kedalam karena ingin melihat apa respon  anak-anak dalam menaggapi sutradara itu karena sebelum Juana  mempresentasikan konsep kepada anak kelas ia sudah lebih dahulu konsultasi bersama pak Dandang untuk melihat serta koreksi jika ada yang kurang dalam apa yang sudah ia kerjakan. Saat laras keluar dia sudah melihat ada pak dandang disitu tetapi ia memilih untuk tetap berjalan mengaibakan guru tersebut tetapi dia ditahan oleh pak Dandang .

“Kenapa tadi seperti itu? Kau ada masalah apa?” Pak dandang bertanya kepada laras dengan menatapnya.

“Saya cuma kurang suka aja pak sama ide nya Juana, gak jelas banget. Masa kita sedang tiba-tiba berantem terus langsung drama suami istri apa coba maksudnya?” Jawab laras dengan muka yang kesal.

“Kamu kalau tak suka seharunya dari awal mereka membuat narasi tentang penampilan kalian itu, kamu bantu bukan hanya santai-santai saja, sekarang sudah jadi baru mau kamu protes ya jelas nanti di kelas banyak yang gak suka sama kamu.”

“Ya gimana ya pak, saya gak suka aja. Kan masi bisa diubah lagi, “ jawab Laras santai sambil sedikit tersenyum.

“Enteng banget lo bilang masi bisa diubah lagi kaya bisa kerjain aja, oh iya lupa kerjaan nya kan rebahan nyantai doangkan, dasar beban, ” Tiba-tiba Juana mengangkat suara dari balik pintu dengan muka marah.

Pak dandang dan Laras yang kaget dengan kemunculan Juana di balik pintu itu pun langsung dijawab oleh laras “ Maksud lo apa lagi, “ Sahut Laras menghampiri Juana dan menarik tangan nya sedikit kasar.

“ Gausah Tarik-tarik kalau salah ya salah aja gausah ngelak, ” Juana  yang langsung menepis tangan laras dan sedikit mendorong bahu nya lalu hendak balik ke dalam kelas .

“WOI!! Ga usah dorong-dorong ya, ”  Laras Kembali menarik baju juana dari belakang yang hampir membuat juana jatuh dari terapan di dekat pintu kelas mereka tersebut.

Pak dandang yang tadi mau membiarkan dan hanya melihat saja  tetapi karena semakin ruyam pak Dandang berdiri dan melerai mereka berdua “kalau kalian begini terus kelas kalian gausah tampil saja sekalian, ” kata pak dandang sambil menarik tangan Laras memisahkan dari baju Juana. 

Setelah mereka dipisahkan, dibawa mereka ke ruangan pak dandang untuk bicara. Akhirnya mereka berdua pun ikut pak dandang ke ruangan nya dan duduk dikursi didepan meja guru tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun