Pengusaha kafe memilih konsep unik ini memang harus berpikir matang untuk menjadikan ‘pinggir kali’ sebagai tempat kuliner.
Segala konsekuensi harus dipikirkan masak-masak, terlebih dalam upaya menjaga kebersihan dan keberlanjutan ekosistem di sekitar bantaran sungai.
Lokasi pun harus dipilih di daerah yang tidak dialiri oleh aliran sungai yang deras, apalagi ketika kondisi cuaca sedang hujan deras yang membuat air sungai meluap  dan berpengaruh dengan kenyamanan dan keselamatan pengunjung.
Dengan keberadaannya sebagai sarana publik, sudah seharusnya upaya membangun dan meningkatkan kesadaran setiap pribadi untuk turut menjaga lingkungan sekitar sungai harus tetap diterapkan.
Tak hanya sekedar menciptakan sensasi, melainkan harus diimbangi dengan terjaganya lingkungan sekitar bantaran sungai sekaligus ekosistem yang ada di dalamnya.
Hal ini tak lepas dari kesadaran dan kerja sama yang baik para pelaku bisnis kafe ‘pinggir kali’ dengan 'stakeholder' dan juga para pengunjung.Â
Rambu-rambu harus diterapkan agar kebersihan dan keindahan alam sekitar sungai tetap terjaga.
Apa sih Enaknya Ngafe di Pinggir Sungai?
Bagi masyarakat perkotaan, kebutuhan untuk dapat melepaskan diri dari kesibukan dengan sekedar menyeruput kopi yang harganya ramah di kantong dan dengan suasana berbeda sangat diperlukan oleh sebagian kalangan tertentu.