Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Asyik, Jakarta Bakal Punya "Drive-In Theater" Lagi!

14 Mei 2020   13:45 Diperbarui: 15 Mei 2020   19:23 2171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bioskop drive-in di Bandara Internasional Vilnius, Lituania.(dok. Bandara Internasional Vilnius) via Kompas.com

Hayo, siapa teman-teman penikmat film di sini yang sudah rindu nonton bioskop? Menyaksikan film favorit di layar lebar dengan kursi nyaman dan kudapan khas tentu saja menjadi beberapa hal yang kita rindukan selama masa pandemi ini.

Kurang lebih sudah 2 bulan bioskop tak beroperasi di seluruh Indonesia. Demi menaati peraturan PSBB yang tentu saja untuk membantu memutus mata rantai covid-19 yang sampai saat ini masih membayangi kita semua.

Praktis, menonton film di rumah menjadi satu-satunya opsi di masa pandemi ini. Tentunya dengan memanfaatkan berbagai layanan streaming yang tersedia di Indonesia.

Nah berbicara tentang masa pandemi ini, sejatinya selalu ada yang hilang dan muncul dari suatu fasilitas atau usaha yang dibangun. Bahkan dari suatu fasilitas atau jenis usaha yang baru muncul tersebut bisa menjadi ladang uang alternatif di tengah kondisi sosial yang tidak menentu ini.

Begitupun juga dengan bioskop sebagai salah satu pusat hiburan yang saat ini makin digemari. Di tengah pertumbuhannya yang mulai masif di Indonesia, justru penyedia layanan bioskop harus gigit jari karena usahanya harus 'mati' di tengah masa pandemi ini. Ya, bioskop menjadi salah satu dari sekian banyak fasilitas umum yang terpaksa harus tutup sejak 2 bulan lalu.

Namun kabar baik sejatinya mulai menghampiri para penikmat film khususnya yang berdomisili di Jakarta. Pasalnya bioskop akan mulai tersedia kembali namun tentu saja dengan format yang berbeda.

Ya, Drive-in Theater atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Teater Kendara akan segera hadir untuk menghibur para teman-teman pecinta film di ibu kota. Penonton pun bisa tetap menyaksikan film di luar rumah sambil tetap melakukan social distancing karena tidak harus turun dari dalam mobil.

Namun sebelum lebih jauh membahas tentang teater kendara yang akan muncul di Jakarta, ada baiknya secara singkat kita sedikit mundur ke belakang untuk melihat bagaimana sebenarnya kemunculan tren ini, lalu kemudian menghilang, hingga comeback di tahun ini.

Teater Kendara dan Tren Hollywood Awal

Sumber gambar: travelchannel.com
Sumber gambar: travelchannel.com
Dikutip dari laman Historia.id, kemunculan Drive-in Theater atau teater kendara sejatinya dimulai pada 6 Juni tahun 1933 yang idenya berasal dari Richard Hollingshead. 

Ide yang berasal dari ketidaknyamanan sang ibu kala menonton dalam ruangan bioskop yang tertutup itu, lantas membuatnya mendirikan sebuah bioskop di luar ruangan di mana kemudian menjadi drive-in theater pertama di New Jersey yang konsepnya ia patenkan hingga tahun 1949.

Seusai patennya habis dan tidak diperpanjang, banyak orang yang akhirnya mengadopsi bisnis ini yang pada akhirnya semakin berkembang di seluruh wilayah Amerika. Hingga yang terbesar bisa ditemukan di kota New York kala itu, di mana bioskop tersebut bisa menampung 2.500 mobil di atas lahan seluas 11 hektar.

Seiring dengan meledaknya industri film Hollywood, Drive-In Theater pun ikut kena cipratannya. Di mana bisnis ini terus bergerak secara masif dan luar biasa, setidaknya hingga akhir tahun 70-an. Itulah sebabnya, di banyak film Hollywood klasik ataupun film Hollywood baru yang mengambil latar tahun 40 hingga 70-an, Drive-In Theater nampak menjadi ikon pop culture yang pasti dimunculkan.

Meskipun bisnis ini mulai meredup di awal 80-an seiring dengan munculnya krisis energi di Amerika Serikat, teater kendara sejatinya masih eksis di beberapa tempat khususnya di area pedesaan yang masih memiliki lahan luas. Ya, mungkin mirip-mirip dengan layar tancap di Indonesia yang ada untuk memberikan hiburan murah bagi rakyat.

Sumber gambar: Thejakartapost.com
Sumber gambar: Thejakartapost.com
Hingga di tahun 90-an sampai sekarang, beberapa bioskop drive-in masih eksis di beberapa tempat di Amerika di tengah gempuran bisnis baru berkonsep multiplex dan home entertainment. Hanya saja saat ini sudah berubah ukurannya menjadi lebih kecil seperti di lahan parkir saja, namun tentunya dilengkapi dengan teknologi layar dan audio yang lebih modern.

Drive-in Theater kini menjadi semacam hiburan segmented yang peminatnya tak sebanyak dulu. Namun tetap dicari karena keunikannya.

Kemunculannya di Indonesia

Sumber gambar: Foto milik historia.id
Sumber gambar: Foto milik historia.id
Di Indonesia sendiri konsep drive-in theater sejatinya bukanlah barang baru. Pantai Binaria, Ancol, menjadi saksi bagaimana Alm. Ciputra memboyong konsep teater kendara ke Jakarta di tahun 1970 setelah dirinya melihat konsep teater kendara di New York, Amerika Serikat.

Pembangunan teater kendara juga seiring dengan pembangunan Ancol sebagai pusat rekreasi, industri, bahkan daerah perumahan baru bagi warga Jakarta kala itu. Seperti dicatat oleh Historia.id yang bersumber dari tulisan Kompas, 2 Mei 1970, dengan luas tanah 5 hektar dan mampu menampung hingga 800 mobil, teater kendara di Ancol tersebut langsung menjelma sebagai drive-in theater terbesar di Asia Tenggara.

Konon teater kendara langsung menjadi hype seiring dengan munculnya banyak kalangan berpunya baru yang sudah mulai bisa membeli mobil pasca perbaikan ekonomi di era orde baru. Ya, teater kendara menjadi semacam hiburan baru khusus kalangan atas, di mana kala itu tiket yang dijual cukup mahal dan untuk menontonnya tentu saja harus memiliki mobil.

Meskipun hingga menjelang akhir operasionalnya, teater kendara sering juga disebut sebagai arena 'mobil goyang'. Tempat di mana pasangan muda-mudi mengekspresikan bentuk cintanya secara fisik, sambil menyaksikan layar yang menampilkan deretan film klasik tersebut.

Kebangkitan Kembali

Sumber gambar: travel.tempo.co
Sumber gambar: travel.tempo.co
Seperti yang sudah dijelaskan di awal tulisan ini, pandemi virus corona telah mengubah ragam bentuk bisnis di dunia. Tak terkecuali dengan bisnis bioskop yang bisa dibilang sudah mati selama 2 bulan terakhir ini.

Namun bisnis bioskop yang mati tersebut sejatinya tak sepadan dengan minat masyarakat akan hiburan berupa tontonan berkualitas yang masih terus hidup. Karena tanpa disadari, bioskop memang telah menjelma menjadi pop culture yang tanpanya hiburan masyarakat terasa kurang lengkap apalagi bagi mereka yang tinggal di kota besar.

Maka di tengah seruan pembatasan sosial, drive-in theater pun muncul kembali untuk memberikan solusi hiburan bagi masyarakat. Masyarakat tetap bisa keluar rumah, berkendara sebentar sambil mematuhi aturan yang belaku di masa pandemi, untuk kemudian menyaksikan film favoritnya dengan tetap menjaga jarak dengan lainnya di mobil masing-masing.

Sumber gambar: ft.com
Sumber gambar: ft.com
Seperti halnya John Watzke, seorang pemilik salah satu drive-in theater di Amerika Serikat, yang mengatakan seperti ini pada sebuah kesempatan wawancaranya bersama The Guardian;

“My thought is if you’re sitting in the house together, you can ride in a vehicle together, why can’t you watch a movie together?”

Menarik melihat pernyataan John Watzke di atas. Itulah sebabnya mengapa kemudian banyak drive-in theater di Amerika Serikat yang kembali buka setelah tutup di tahun 2011 silam karena melihat peluang bisnis ini. 

Sehingga hingga hari ini, warga Amerika Serikat di beberapa wilayah sudah bisa menyaksikan film-film pilihan mulai dari yang klasik seperti Back To The Future hingga film yang baru saja dirilis langsung pada platform streaming, Trolls World Tour.

Sumber: TheGuardian.com
Sumber: TheGuardian.com
Tak hanya Amerika Serikat, Korea Selatan pun nyatanya juga sudah bisa merasakan keuntungan dari bisnis drive-in theater di tengah pandemi ini.

Di antara berbagai fasilitas umum yang ditutup, drive-in theater tetap dibuka untuk memberikan hiburan alternatif bagi warga Korea Selatan, tentu saja tanpa harus merasa khawatir karena tetap bisa bersocial distancing.

Seperti dikutip dari laman ft.com, Drive-in Theater di Korea Selatan sejatinya baru muncul di tahun 1994. Dan terus berkembang hingga tahun 2007 seiring dengan meningkatnya masyarakat Korea Selatan yang memiliki mobil pribadi.

Hanya saja mulai dari satu dekade yang lalu peminatnya terus berkurang seiring dengan meningkatnya bioskop berformat multiplex dan platform streaming yang semakin lengkap dan murah tentu saja. Hingga akhirnya hanya menyisakan sedikit saja teater kendara di sana seperti Park Dong Ju Drive In-Cinema misalnya.

Sumber gambar: theguardian.com
Sumber gambar: theguardian.com
Park Dong Ju Drive In-Cinema menyatakan bahwa selama pandemi ini bisnis mereka naik 10-20% dari biasanya di weekdays dan selalu terjual habis di weekend. Tentu saja hal ini merupakan kabar baik dan menunjukkan bahwa hiburan di luar rumah masih sangat penting bagi masyarakat di tengah pandemi ini.

Yang penting hiburan tersebut tetap bisa menjamin masyarakat untuk menjaga jarak satu dengan lainnya. Dan Drive-In Theater menjadi satu dari antara pusat hiburan lain yang bisa memenuhi kriteria tersebut.

Lalu Bagaimana dengan Indonesia?

Sumber gambar: Twitter @Driveincinemajk
Sumber gambar: Twitter @Driveincinemajk
Seperti pada judul tulisan ini, benar adanya bahwa drive in theater atau teater kendara akan hadir kembali di Indonesia, khususnya Jakarta, setelah mati puluhan tahun silam. Sekiranya pada bulan Juni 2020 nanti bioskop tersebut akan muncul seperti yang diumumkan oleh akun twitter @driveincinemajk yang diposting tanggal 13 Mei lalu.

Teater kendara ini diselenggarakan oleh Ergo & Co. Namun seperti pada pemberitaan di laman Kompas.com, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kehadiran bioskop alternatif ini. 

Mulai dari tempat diselenggarakannya, kapan waktu tepatnya dimulai, berapa harga tiketnya, film apakah yang akan diputar nantinya, hingga menggandeng sponsor siapa saja kah untuk mewujudkan layar lebar di parkiran mobil tersebut.

Suasana bandara di Lithuania. Sumber: TheJakartaPost.com
Suasana bandara di Lithuania. Sumber: TheJakartaPost.com
Pemilihan tempat pelaksanaannya tentu saja menjadi hal yang paling menarik untuk disimak. Bisa jadi seperti halnya Lithuania yang memanfaatkan  bandara yang saat ini tidak beroperasi untuk diubah menjadi teater kendara, Jakarta pun bisa melakukan hal serupa. Memanfaatkan sebuah area luas yang memang sudah kosong karena tidak ada aktivitas di dalamnya.

Menarik jika melihat ide bioskop ini karena masyarakat bisa berkesempatan menyaksikan kembali film di layar lebar meskipun mungkin bukan film yang benar-benar baru. Hanya saja, nampaknya tidak semua warga Jakarta berkesempatan untuk menyaksikan bioskop dari dalam mobil ini. Karena tentu saja yang bisa menyaksikan harus warga Jakarta yang punya mobil pribadi.

Kecuali Ergo & Co mengubah sedikit konsepnya sehingga warga Jakarta yang hanya memiliki sepeda motor bisa ikut serta, tentunya dengan tetap mematuhi protokol PSBB yang ada. Atau mungkin disediakan kendaraan khusus semacam mini van yang bisa diisi setengah kapasitasnya, khusus bagi penonton yang tidak memiliki kendaraan.

Namun itu semua tentu saja masih sebatas pengandaian penulis karena memang belum ada informasi resmi apapun terkait bioskop alternatif ini.

sumber: manchestersfinest.com
sumber: manchestersfinest.com
Lalu bagaimana dengan daerah lain?

Sejauh ini memang baru warga Jakarta yang diberikan privilege untuk merasakan bioskop ini. Sementara daerah lain sampai saat ini belum ada informasi terkait penyelenggaraan hal serupa. Namun tentu saja tidak tertutup kemungkinan merambah ke daerah lain jika penyelenggaraan di Jakarta dianggap sukses.
Hmm, we'll see.
Penutup

Sumber: TheGuardian.com
Sumber: TheGuardian.com
Terlepas dari kemungkinan bioskop alternatif ini akan cukup segmented menjaring penikmatnya, namun akses hiburan alternatif yang coba digagas di tengah pandemi ini tetaplah harus diapresiasi. Karena bukan tidak mungkin, jika teater kendara ini sukses akan muncul alternatif hiburan lainnya yang bersifat drive-in semisal pementasan teater, konser musik, ataupun stand up comedy.

Amerika dan Korea Selatan menjadi contoh sukses bagaimana konsep teater kendara ini bisa berjalan lagi dan pada akhirnya membawa kesenangan bagi masyarakatnya. Masyarakat yang memang sudah rindu keluar rumah untuk sekadar mendapatkan hiburan ataupun sekadar bertegur sapa dengan masyarakat lainnya, tentunya dengan tetap mematuhi protokol PSBB.

Sumber: adweek.com
Sumber: adweek.com
Apalagi jika Drive-In Cinema ini menggandeng beberapa UKM sebagai mitra penyedia kudapan ringan untuk teman nonton film. Pastinya akan menjadi kombinasi bisnis yang asyik dan saling menguntungkan.

Hanya saja penyelenggaraan ini haruslah benar-benar sesuai dengan protokol keamanan selama berlangsungnya PSBB ini. Jangan sampai karena kelalaian panitia dan segenap kru theater drive-in ini, justru bisa menambah cluster baru terkait penyebaran covid-19 di Jakarta.

Jadi bagaimana, tertarik kah untuk mencoba bioskop ini teman-teman moviegoers di Jakarta? Heuheu..

Salam Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun