Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Work From Destination, Antara Harapan dan Kenyataan

7 Januari 2021   14:39 Diperbarui: 7 Januari 2021   19:33 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: unsplash.com/Ali Yahya

"Ah nyantai dulu lah mumpung di Bandung, kapan lagi bisa main ke sini?" nah kalau sudah begini ujung-ujungnya terjadi persekongkolan untuk agak mengabaikan kerjaan. Fokus terhadap pekerjaan jelas terganggu.

Sampai di obyek wisata, ujung-ujungnya apa? Yak benar, apalagi kalau bukan foto bersama dan selfie-selfie.

Foto bersama ini adalah momen kerap diabaikan orang untuk jaga jarak dan pakai masker. Alasannya tentu saja karena foto bersama dengan orang yang sudah dikenal. Jadi aman lah (dan corona tertawa sambil menyeringai melihat prinsip orang-orang ini).

"Yak mepet dikit, ayo satu, dua... tiii...." Itulah aba-aba si fotografer amatir yang tak pernah menyelesaikan kata "ga" setelah menyebut "tiii..." selama beberapa detik.

"Nah sekarang lepas maskernya sambil gaya bebas, bentar aja nggak papa biar kelihatan senyumnya, yuk satu, dua, tiii...." Hmm, gaya bebas yang kebablasan. Emangnya dari awal gayanya enggak bebas? Kok baru sekarang bilang gaya bebas?

Itulah fenomena yang terjadi di banyak destinasi wisata. Protokol kesehatan sih ada dan tersedia, tapi kembali lagi ke manusianya. Masih kerap abai dan lupa diri.

Gagasan WFD memang sah-sah saja dan ide bagus yang solutif jika dipandang dari sisi pelaku ekonomi dan pelaku kegiatan wisata. Geliat wisata serta potensi keuntungan menjadi berkah yang selama ini diganggu oleh pandemi.

Hanya saja bagi pelaku WFD, perlu kesiapan mental untuk bisa menjalani WFD dengan baik, dan itu tidak mudah. Indikator keberhasilan WFD dari sisi pekerja adalah saat pekerjaan sukses terselesaikan dan unsur refresing juga tergapai.

WFD hanyalah sebuah kegagalan dan kerugian jika malah sepulangnya dari destinasi si pekerja jadi kelelahan atau malah sakit. Belum lagi nengok dompet malah stress gara-gara lupa diri belanja oleh-oleh, main sana-sini dan sebagainya. Udah gitu dijutekin keluarga di rumah yang nggak diajak berwisata. Duh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun