Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesona Jawa Barat, dari Pangalengan ke Panyaweuyan

17 Juni 2020   19:15 Diperbarui: 22 Juni 2020   19:03 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terasering Panyaweuyan, Majalengka. Sumber: dok.pribadi

Bukit Terasering Panyaweuyan sejatinya belum lama muncul di pentas pariwisata tanah air. Dari beberapa sumber, orang pertama yang mulai memotret perkebunan bawang ini adalah Okka Suparlan, seorang fotografer handal yang berasal dari Majalengka.

Foto-fotonya begitu menawan dan siapa pun yang melihatnya akan segera jatuh hati. Begitulah, bak meteor, keindahan Terasering Panyaweuyan pun menyebar cepat di dunia sosial media.

Kini popularitas Terasering Panyaweuyan tidak hanya menarik peminat fotografi, tapi juga menyedot kehadiran kian banyak wisatawan domestik maupun dari negeri tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Sebagian dari mereka tidak sekedar mengagumi alam permai di sini, tapi konon kabarnya datang untuk belajar bagaimana membentuk sabuk di pegunungan seperti terasering ini.

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi
Petani bawang di Panyaweuyan. Sumber: Koleksi pribadi.
Petani bawang di Panyaweuyan. Sumber: Koleksi pribadi.
Jika melihat model penanaman bawang dengan konsep terasering, memori kita akan segera mengasosiasikannya dengan sawah terasering di Bali, baik yang di Tegalalang- Ubud, maupun yang ada di Jatiuwih- Tabanan. 

Rice-terrace field di Bali sudah sangat terkenal. Bahkan demi menjaga kelestariannya selama mungkin, Pemerintah setempat konon sempat mengajukannya sebagai 'World Heritage' kepada UNESCO. Tapi yang di Panyaweuyan adalah tanaman bawang, bukan sawah. Unik bukan?

Sama dengan di Cukul, dengan hanya membayar Rp 5,000, pengunjung sudah bisa ikut menikmati area perkebunan yang kian nge-hits ini. Kontur tanah berundak dan lanskap menawan adalah 'menu sarapan' yang disajikan Panyaweuyan setiap pagi. Betul, pagi adalah waktu terbaik menikmati sihir dari primadona terkini di Jawa Barat ini.

Perjalanan ke lokasi-lokasi seperti ini, meskipun dengan fasilitas yang terbatas, selalu menyenangkan dan kian menguatkan hasratku untuk terus menjelajahi destinasi alam lainnya di tanah air Indonesia.

Baik di Cukul Pangalengan maupun di Terasering Panyaweuyan, pagi nan sejuk di perbukitan hijau ini hanya menanti hadirnya sarapan idaman untuk menyempurnakan pagiku saat itu, yakni "Indomie dan kopi hitam". Setuju?

Kelapa, Gading, 17 Juni 2020
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: semua foto-foto adalah koleksi pribadi dan sdh pernah di-upload di akun IG @tonnysyiariel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun