Untuk mengunjungi Charyn Canyon kita harus berjalan kaki sepanjang 3 kilometer hingga ke sebuah sungai kecil, yang merupakan ujung dari canyon. Harus selalu waspada, agar jangan sampai terpeleset, karena jalan menurun dan berkerikil.
Kita sebagai bangsa Indonesia patut berbangga, karena kebersihan dan kualitas toilet di Indonesia masih lebih bagus. Karena toilet adalah salah satu sarana penting agar pariwisata berkembang.
Belum puas rasanya bila belum mencicipi kuliner khas Kazakhstan. Kalau Kyrgyzstan terkenal daging kudanya, Kazakhstan lebih menyukai daging domba.
Kita mulai dengan menu pembuka atau appetizer, tersedia soup Shurpa, mirip sup ayam di Indonesia, hanya di Kazakhstan menggunakan daging domba. Lalu ada Shelpek, roti pipih yang disantap dengan krim.
Makanan utama sama dengan Krygystan tersedia Beshmarmak, tetapi tidak menggunakan daging kuda saja, melainkan bisa memilih daging domba, kambing, unta, sapi, atau ikan. Juga ada Kuurdak yang berisi jeroan daging domba.
Satu-satunya yang menggunakan daging kuda, adalah Kazy, alias sosis kuda. Jadi cacahan daging kuda dimasukkan ke usus kuda.
Sedangkan untuk menu penutup atau dessert, pilihlah Chak-chak, berupa adonan tepung, mentega, dan susu yang digoreng, lalu disantap dengan madu.
Bagi pecinta keju, di Kazakhstan tersedia Kurt, bedanya terbuat dari susu domba.
Sedangkan camilan untuk menemani ngopi cantik, bisa memilih Baursak, yang mirip odading di Indonesia. Bedanya kalau odading menggunakan isian coklat, Baursak berisi daging domba. Beda lainnya, odading dapat dibeli di street food seda,ngkan Baursak hanya ada di pesta-pesta.