Mohon tunggu...
Senda
Senda Mohon Tunggu... -

aku berfikir maka aku ada...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wayang Sebagai Master Piece Karya Budaya Bangsa Indonesia, Bangsa Indonesai yang Mana??

1 September 2011   05:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:19 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dunia mengakui wayang sebagai master piece (master perdamaian) karya budaya bangsa Indonesia yang mendapat predikat ” THE ORAL AND INTANGIBLE WORLD HERITAGE OF HU-MANITY ” oleh PBB melalui UNESCO.Namun sebenarnya cukup ironi melihat keadaan saat ini,mengingat generasi muda Indonesia banyak yang tidak mengerti tokoh-tokoh wayang.

Wayang mengandung nilai-nilai falsafah kehidupan yang kini sudah mulai pudar oleh ekspansi budaya-budaya dari luar.Memprihatinkan sebenarnya,di masa depan jika tidak ada upaya untuk turut serta melestarikan wayang bukan tidak mungkin negara lain seperti Malaysia mengklaim memiliki wayang.Wayang dikenal oleh bangsa Indonesia sudah sejak 1500 th. sebelum Masehi, karena nenek moyang kita percaya bahwa setiap benda hidup mempunyai roh/jiwa, ada yang baik dan ada yang jahat.

Agar tidak diganggu oleh roh jahat, maka roh-roh tersebut dilukis dalam bentuk gambaran (gambar ilusi) atau bayangan (wewayangan/wayang ), disembah dan diberi sesajen yang kemudian dikenal kemudian dengan kepercayaan Animisme.

Kepercayaan nenek moyang kita demikian berlangsung lama, tetapi dengan kedatangan A-gama Hindu kepercayaan baru yang datang dari India termasuk juga adat dan budayanya, maka gambaran ( gambar ilusi ) Roh, berubah fungsinya. Dahulunya untuk disembah kemudian berubah menjadi alat peraga untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama. Hal demikian kelak ditiru oleh Sunan Kalijaga ( R.M. Said ) salah satu Wali Songo untuk menyebarkan dan mengembang kan ajaran Islam di Indonesia, meskipun disana-sini disisipkan ajaran-ajaran filsafat dan agama Islam, seperti “Jimat Kalimusodo” yang dimaksud adalah dua kalimat syahadat.
Kemudian wayang memiliki dua buah cerita yaitu Ramayanan dan Mahabarata,keduanya memiliki bagian-bagian yang cukup banyak.Selain itu seorang dalang yang memainkan wayang juga memiliki kebebasan untuk membuat cerita sendiri,disebut lakon karangan.Cerita Ramayana dan Mahabarata di dalam wayang memiliki perbedaan dengan yang ada di dalam kisah Hindu atau India.Perbedaan ini disebabkan wayang merupakan perpaduan antara budaya asli jawa dengan Islam dan Hindu.

Berikut ini beberapa perbedaan antara kisah wayang dengan mahabarata/ramayana versi India

1.Tokoh

Dari segi tokoh,kisah wayang banyak memasukan tokoh-tokoh tambahan yang tidak ada di dalam kisah Mahabarata versi Hindhu.Tokoh-tokoh ini sengaja diambil dari budaya asli jawa,diantaranya adalah punakawan.

Punakawan adalah pembimbing para ksatria dari trah Pandawa,atau sering disebut sebagai pihak yang baik.Punakawan terdiri atas Semar,Bangong,Petruk dan Gareng.Diantara keempatnya ini,Semar merupakan tokoh yang paling kuat,bahkan dalam kisah pewayangan Semar sebenarnya merupakan orang yang paling kuat.

Semar sebenarnya adalah dewa,yang menjelma menjadi manusia,ia digambarkan sebagai kakak dari raja dewa,Bathara Guru.Bagong,Petruk dan Gareng merupakan anak angkat dari Semar.Kiprah mereka di jagat pewayangan sangat ditunggu-tunggu,karena mengundang gelak tawa.Biasanya terdapat bagian khusus dalam wayang yang menampilkan para punakawan ini yaitu sering disebut goro-goro.

Bilung dan Togog,keduanya juga merupakan punakawan versi Kurawa (musuh dari pandawa),peranannya tidak berbeda jauh dengan para punakawan yaitu membina para ksatria Kurawa.

Banyak lagi tokoh yang hanya ada di pewayangan seperti Antasena,Wisanggeni,Bambang IrawanAntareja,Dursala (anak Dursasana) dll.Namun disini yang menarik,para tokoh-tokoh tambahan tersebut tidak akan mengubah jalan cerita seperti aslinya.Antasena,para tokoh modifikasi tersebut meningggal atau hilang sebelum terjadinya perang barathayuda yang menjadi klimaks dari kisah mahabarata.

2.Drupadi

Dalam versi Hindhu,Dewi Drupadi merupakan istri dari lima orang pandawa (poliandri),namun dalam kisah pewayangan Drupadi hanyalah istri dari Yudhistira,Pandawa yang paling tua.Hal ini dilakukan sebab tidaklah sesuai dengan budaya Jawa dan Islam dimana seorang istri memiliki banyak suami.

3.Jimat Kalimusodo merupakan ajian yang dimiliki oleh Yudhistira

Jimat Kalimusodo adalah senjata yang dimiliki oleh Yudhistira.Sunan Kalijaga bermaksud memasukan nilai-nilai Islam di dalam pewayangan salah satunya adalah dengan Jimat Kalimusodo ini.Jimat Kalimusodo sejatinya merupakan kata lain dari Kalimat Syahadat,yaitu syarat seseorang untuk masuk Islam.

Kemampuan jimat kalimusodo ini memang digambarkan luar biasa.Hanya ksatria berdarah putih saja yang mampu memilikinya.Pada hari terakhir perang Barathayudha,Prabu Salya panglima terakhir dari pihak Kurawa mengeluarkan ajian Cakrabirawa,yaitu kemampuan untuk mengeluarkan raksasa,jika raksasa tersebut dilukai maka akan berubah menjadi semakin banyak,begitu seterusnya.

Singkat cerita akhirnya Prabu Salya berhasil dikalahkan oleh Yudhistira dan Pandawa meraih kemenangan dalam perang Baratayudha.

4.Cerita

Kisah pewayangan tidak sekedar mengenai Barathayudha mau pun perjalanan Pandawa seperti yang ada di India.Kisah-kisah petualangan anak-anak Pandawa juga sering diangkat,hal ini tidak terdapat dalam versi India.Juga terdapat kisah-kisah penuh petuah seperti Semar Mbangun Khayangan dll

Di India sendiri tidak ada yang namanya wayang,kisah mahabarata dan ramayana hanya diceritakan secara verbal saja.Wayang sekarang sudah diresmikan sebagai master perdamaian karya budaya bangsa Indonesia,namun bangsa Indonesia yang mana?

Generasi muda Indonesia kini sudah banyak yang sama sekali tidak mengenal wayang,jangankan jalan ceritanya,tokoh-tokohnya saja  tidak banyak yang tahu.Sungguh ironi,di saat banyak orang-orang di negara lain berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk mempelajari wayang,bangsa ini lambat laun melupakan warisan budaya yang pernah dimiliki.Parahnya lagi wayang kini dipandang sebagai budaya kuno alias jadul oleh generasi muda Indonesia.

Pagelaran wayang kini hanya bisa ditemui pada hajatan-hajatan tertentu terutama pada daerah pedesaan.Kota-kota besar metropolitan sangat jarang menggelar pertunjukan wayang.Atas dasar itu wayang malah sering dibilang ndeso,kagak gaul.

Wayang kini sudah dianggap tidak lagi menarik,kisah wayang sudah dikalahkan oleh cerita-cerita sinetron yang sama sekali tidak mendidik.Jika hal ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin 1 generasi mendatang masyarakat Indonesia sudah tidak lagi mengenal wayang.Kemudian jangan heran kalau ada bangsa lain seperti Malaysia,AS atau Belanda yang kemudian mengklaim wayang sebagai budaya meraka dengan alasan selama ini mereka lebih konsen melestarikan wayang.Ada sebuah ungkapan,lebih susah merawat tumbuhan dari pada sekedar menanam pada awalnya.Wayang jika tidak dirawat bangsa Indonesia sendiri lama kelamaan akan dirawat oleh negara lain dan diklaim menjadi miliki mereka

PBB menetapkan wayang sebagai master piece karya budaya bangsa Indonesia,bangsa Indonesai yang mana??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun