Mendengar syarat yang aneh itu Dewi Gendari Menolak keras. Baginya hal itu tak mungkin, ia sudah cukup menderita untuk bisa menjadi istri lelaki buta.Â
Kini haruskah derita itu ditambah lagi dengan kehadiran istri kedua yang justru ia adalah pembantunya sendiri?
"Oh, Ini tidak adil. Tidak bisa begitu! "tangis kakak perempuan Sengkuni itu seraya menjambak-jambak rambutnya sendiri, "aku tidak mauuu..!"
Tiba-tiba istri Drestarasta itu menjerit-jerit histeris. Raungannya menggema ke seluruh istana.Â
Maka semua orang segera berlari menuju istana utara, tempat palereman Pangeran Drestarasta.
Bersambung di link ini: