Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rusman: Wayang, Raden Yuyutsu-Kurawa Pencil (1)

23 Maret 2019   14:43 Diperbarui: 9 Mei 2019   13:41 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar syarat yang aneh itu Dewi Gendari Menolak keras. Baginya hal itu tak mungkin, ia sudah cukup menderita untuk bisa menjadi istri lelaki buta. 

Kini haruskah derita itu ditambah lagi dengan kehadiran istri kedua yang justru ia adalah pembantunya sendiri?

"Oh, Ini tidak adil. Tidak bisa begitu! "tangis kakak perempuan Sengkuni itu seraya menjambak-jambak rambutnya sendiri, "aku tidak mauuu..!"

Tiba-tiba istri Drestarasta itu menjerit-jerit histeris. Raungannya menggema ke seluruh istana. 

Maka semua orang segera berlari menuju istana utara, tempat palereman Pangeran Drestarasta.

Bersambung di link ini:

https://www.kompasiana.com/rusrusman522/5c96abd33ba7f71c0276cc55/wayang-raden-yuyutsu-kurawa-pencil-2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun