Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rusman: Wayang, Surodiro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti/Salya Gugur (1)

9 Januari 2019   09:39 Diperbarui: 11 Juni 2019   21:03 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sinyal-sinyal kewisnuannya seperti membisikkan tentang beratnya perjuangan para satriya utama Pandhawa.

Buru-buru lelaki pilihan ini segera mencari tempat yang agak teduh dan dengan naluri linuwihnya Sri Kresna memejamkan mata terhubung dengan Sang Pencipta.

Ternyata benar, Kurawa telah menabuh genderang perang lagi. Kali ini mereka mengangkat seorang senopati baru yang maha sakti, ialah Prabu Salya, raja Mandaraka yang tak lain adalah mertua Sang Duryudana sendiri.

Sebagaimana diketahui bahwa Salya muda yang saat itu bernama Raden Narasoma telah mewarisi aji candrabirawa dari mertuanya mendiang begawan Bagaspati.

Begitulah, hari itu mataharipun sudah agak condong ke barat. 

Di padang kurusetra sang Arjuna dan Wrekudara sudah hampir berputus asa, melayani daya kesaktian Aji Candrabirawa yang digelar oleh sang Salyapati. 

Sudah hampir seratus kali rasanya buta-buta bajang itu jatuh terkapar, namun sesaat itu juga justru jumlah mereka semakin berlipat. 

Maka setangguh apapun kedua satriya itu dalam berperang akhirnya tenaganya kian susut pula.

Bersambung ke link:

https://www.kompasiana.com/rusrusman522/5c357b93677ffb5fd15b56e3/surodiro-jayaningrat-lebur-dening-pangastuti-2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun