Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rusman: Wayang, Rahwana Berburu Cinta (1)

21 Desember 2018   23:13 Diperbarui: 28 Februari 2019   11:09 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patih Prahasta semakin khawatir. Kalau anak ini nekat dan Wong Agung Maespati tahu, uh.. akan jadi apa akhirnya. Bagaimanapun juga anak ini adalah keponakanku yang lahir dari rahim kakang mbok Dewi Sukesi.

Ooh.. rama Sumali bagaimana ini ramaa, aku yang kajibah momong cucumu, tak kuasa mengingatkannya. Diam-diam orang tua ini tak mampu membendung air matanya.

"Hai pamaan..!"

"Ya, ya ngger."

"Aja wedi kangelan. Janganlah paman takut. Aku akan berangkat sesideman dengan Kala Maricha. Sementara paman siapkan pasukan agak ke belakang. Berangkatlah pelan-pelan, kalau perlu kepung bendungan itu."

"Tapi ngger, kau harus berhati-hati betul. Ingatlah anak prabu ..."

"Di jagad raya ini tidak ada seorangpun titah yang dapat mengalahkan Rahwana. Inilah janji Dewa Syiwa kepadaku!" kata Rahwana lantang," lagi pula paman, yang namanya dewi Widowati itu hakku, dia adalah wanita yang bagiku tak ada yang lain. Memang ada dinda Dewi Mandodari ibunya Drajit. Tapi .., o'oh pamaan tolonglah bantu keponakanmu ini. Setelah ia lolos karena kebodohanku di gunung Lokapala dulu, kini aku harus mendapatkannya kembali."

Demikianlah akhirnya Rahwana ditemani abdi setianya Ditya Kala Maricha pergi secara diam-diam. 

Sementara Patih Prahasta memimpin pasukan raksasa yang terbagi atas pasukan gegana (prajurit terbang) dan pasukan darat.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun