Aku hanyalah seorang ibu seperti halnya ibu yang lain
Tidak banyak keinginanku, seperti halnya cita-cita ibu lainnya
Ialah agar anak-anakku kelak bisa hidup mukti wibawa
Salahkah itu? Mana yang tidak benar dari keinginanku itu?
Nah, kalian tidak mampu menunjukkan bukan?
Dulu aku hidup bahagia bersama orang tua dan saudaraku
Meski ayahku bukanlah seorang raja besar
Tapi kami adalah keluarga berkecukupan di Negeri Gandaradesa
Kami empat saudara: aku, sangkuni, Surabasata, dan Gajaksa
Cukup bahagia bersama rama Prabu Gandara dan Ibu Dewi Gandini
Lalu, datanglah kau dalam kehidupan kami wahai Pandudewanata
Datang pada kami dengan segala kegagahanmu, kesaktianmu
Semua kemegahan yang kau miliki sebagai putra mahkota
Telah kau pamerkan secara sempurna pada kami sekeluarga
Dan nyatanya, kaupun bersedia memboyongku ke Negeri Astina
Namun, sedikitpun kami tak pernah menyangka
Ternyata kau adalah pria paling biadap yang pernah ada di dunia
Kau lempar begitu saja aku ke pelukan kakakmu yang buta
Kau hempaskan angan-angan dan harapanku menjadi istri raja
Kejam sekali kau Pandu, oh aku telah terperosok ke dalam jurang yang dalam
Tak tahulah, tiba-tiba saja wajahku tampil bagaikan singa betina
Senandungku bagaikan raungan dendam yang tak pernah padam
Tunggulah saatnya Pandu, kau akan menyesali kelakuan kejimu itu
Dan ternyata Yang Maha Kuasa telah mengijinkan rencanaku
Dari darahku telah terbentuk seratus pasang tangan perkasa
Lalu, salahkah aku jika dendam kesumat itu kulewatkan anak-anakku?
Bukankah rasa dendam, iri dan dengki itu adalah manusiawi? Bukan salahku kan?
Bapaknya Pandawa itulah yang telah membuatku gila sempurna
Dan lewat pengaruh suamiku, yang juga uwaknya para Pandawa
Aku dan adikku Sengkuni telah bersumpah
Akan membuat istri dan anak-anak PanduÂ
Lebih gila secara sempurna pula, huahaha....!
"Ha.... ha.....ha..... ha ...oh Oooouuww..!"
"Oouuuww..!" Entah setan mana yang merasuki jiwa ibunya kurawa
Tiba-tiba saja singa betina itu tertawa dan meraung-raung
Tapi tak kuasa pula membendung air mata yang bercucuran di kedua pipinya.***
Tasikmadu, 04102018
Bacaan berikutnya: