Mereka cenderung malas melakukan proses membaca untuk mengetahui isi buku secara keseluruhan, hanya melihat sinopsis, review singkat di Google atau media sosial. Kemudian pada akhirnya hanya menebak isi buku tersebut sehingga hasil yang dipahami tentunya hanya akan asal tahu saja, tidak komprehensif.Â
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam kemampuan literasi, generasi Z tidak mampu secara efektif menilai kebenaran suatu konten dengan memvalidasi, mengkonfirmasi sumber informasi secara akurat, terutama dalam menghadapi informasi yang sifatnya hoaks.
Penelitian terkait Minat Baca Generasi Z terhadap Buku CetakÂ
1. Penelitian Ni Luh Putu Laras Jayanti dan kawan-kawan dari Universitas Mahasaraswati DenpasarÂ
Penelitian menyimpulkan bahwa saat ini masih ada generasi Z yang gemar membaca melalui buku fisik, tetapi dengan jumlah literasi digital yang lebih banyak (www.scribd.com).
2. Penelitian Kathi Inman Berens dan Rachel NoordaÂ
Dalam situs www.konde.co, penelitian ini menemukan bahwa Generasi Z dan milenial masih mengunjungi perpustakaan dalam jumlah yang sehat. Sekitar 54% Gen Z dan milenial berkunjung ke perpustakaan di Amerika Serikat pada tahun 2022.Â
Temuan ini diperkuat dengan data tahun 2017 dari Pew Research Center yang menunjukkan bahwa 53% milenial telah mengunjungi perpustakaan setempat selama 12 bulan sebelumnya. Sebagai perbandingan, penelitian yang sama menemukan hanya 45% generasi X dan 43% generasi baby boomer mengunjungi perpustakaan umum.
Generasi Z dan milenial lebih menyukai buku cetak dibandingkan e-book dan buku audio, walaupun mereka mempunyai format bacaan favorit lainnya jelas bersifat digital, seperti obrolan video game dan novel web. Generasi Z dan milenial Amerika Serikat membaca rata-rata dua buku cetak per bulan, hampir dua kali lipat dari rata-rata akses e-book atau buku audio.
Dari dua contoh hasil penelitian di atas, terlihat bahwa masih ada harapan bagi minat membaca bagi Generasi Z dan peningkatan literasi. Mereka masih memandang perpustakaan sebagai semacam "oase" yang menyegarkan, tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi.Â
Kondisi literasi di masyarakat Indonesia sendiri secara umum saat ini secara data hasil survei internasional masih menunjukkan rendahnya literasi.