Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 30, Kobaran Api) - Pembawa Pesan

19 April 2024   12:55 Diperbarui: 19 April 2024   13:04 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

            "Mungkin mereka akan tenggelam.. ya Allah..." si prajurit tidak memberikan teropongnya kembali kepada Panglima Malamo.

            Tiba-tiba ada suara mendesis yang cukup lirih jika didengar dari jauh, seperti angin yang memotong di udara. Di depan, kapal yang tadi dikeroyok secara mengejutkan maju ke arah pantai seperti ditiup angin yang kencang, padahal sebagian layarnya sudah hangus terbakar.

            "Wah! Wah! Wah! kapalnya.. kapalnya maju dengan cepat Panglima!"

            "Kapalnya terbang!"

            "Tidak mungkin! Itu berlayar ke depan namanya!"

            "Ya tapi cepat sekali!"

            Beberapa suara orang-orang yang juga tidak percaya dengan apa yang mereka lihat terdengar di telinga Panglima Malamo. Di sepanjang pantai suara-suara prajurit membunyikan keheranan mereka dengan apa yang sedang terjadi.

            Setelah beberapa saat, prajurit yang tadi memegang teropong berkata,

"Seperti ada api yang mendorong kapal itu maju, apinya dari belakang kapal!" ujarnya.

            Dari jauh memang terlihat dorongan api seperti yang keluar dari petasan ketika ia diterbangkan ke udara.

            "Sama seperti yang digunakan si pembawa pesan tadi.. Ah!" wajahnya melihat ke arah panglima seperti ingin menyampaikan sesuatu yang segera ditangkap oleh Malamo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun