Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 30, Kobaran Api) - Pembawa Pesan

19 April 2024   12:55 Diperbarui: 19 April 2024   13:04 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

            Ditempelkannya teropong ke mata dan dilihatnya situasi di atas kapal.

            "Musuh yang memaksa naik sepertinya berhasil dipukul mundur, mereka terpojok di pinggir-pinggir dek."

            "Luar biasa memang, formasi tameng yang tangguh," ucap prajurit.

            "Di bagian kiri ada seseorang yang menahan serangan dari arah samping dan belakang.. cukup gemuk orangnya, bersama beberapa prajurit..."

            "Ah, ya.. Itu juga dari pertama sangat membantu, dia membawa gada dari awal pertempuran tadi," komentar panglima.

            "Sepertinya semua musuh masih kesulitan menembus pertahanan mereka.. dan perlahan akan sampai di pantai..."

            "Tidak! Mereka akan tenggelam, meskipun api berhasil mengecil, karena setelah ini adalah meriam..." jelas Malamo.

            "Eh tapi..."

            "Musuh tidak mau membunyikan meriam karena takut terdengar dari pelabuhan, tapi mereka juga tidak akan dapat menahan lebih lama lagi, apalagi kapal yang diserang ternyata bisa bertahan..." lanjut Malamo kembali.

            "Padahal musuh lebih tinggi, panah mereka harusnya bisa membunuh semua di kapal itu..." ujar prajurit tadi.

            "Ya, pastilah mereka membunuh para penjaganya sebelum membakar kapal dan memperlambat lajunya di tengah laut. Tapi sekali lagi kau lihat kan formasi tamengnya?" tanya Malamo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun