Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mereka yang (Terpaksa) Pede Meski Tak Ada APD

25 Maret 2020   03:36 Diperbarui: 25 Maret 2020   22:15 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KADIS KESEHATAN SAMBAS FATAH MARYUNANI via KOMPAS.ID

Jadi, Sebelum virus corona terdeteksi dengan baik di Indonesia, Menurut saya pemerintah seolah-olah menganggap remeh persebaran virus ini. Saya masih ingat, betapa di saat negara lain mulai menutup rapat batas-batas negara mereka dari kunjungan asing.

Pemerintah justru bersemangat menarik wisatawan mancanegara, alasan Presiden saya kutip dari detik.com, “Wisatawan kan dari negara yang tidak terdampak. Kan tidak seluruh dunia kena, baru 52 atau 54 yang kena...”

Boom! Baru beberapa minggu saja setelah Pemerintah menyatakan hal tersebut, nyatanya sekarang sudah 189 Negara yang terjangkit. Sampai sampai Bapak Presiden harus mengelurakan statement bahwa tersebarnya Covid-19 ini sangat sulit dicegah untuk masuk ke sebuah negara (lihat Video).


Uhuk!

Pun Pada tanggal 2 Maret lalu, saya membaca berita di CNN Indonesia dengan judul: “Jokowi Siapkan 100 RS untuk Isolasi Pasien Corona”.

Saat itu saya meyakini apa yang sudah diucapkan Presiden kita bahwa fasilitas kesehatan sudah siap dengan kualitas internasional. Maka tak ada lagi alasan saya untuk khawatir.

Namun keyakinan saya dengan ucapan Pemerintah tentang siapnya fasilitas kesehatan tersebut agak goyah, ketika membaca data dalam berita  kompas (23/3), di Jakarta saja sudah ada 42 tenaga kesehatan yang terinfeksi Virus Covid-19.

Pikiran saya terus berpikir, Kok bisa? kenapa Tenaga kesehatan yang terinfeksi bisa sebanyak itu? Bahkan sudah ada beberapa dari mereka yang gugur.

Katanya sudah siap dan sudah sesuai dengan standar WHO, Sudah seberapa jauh standar keselamatan untuk melindungi para Tenga medis itu diterapkan?

Eh, sudah saya kira cukup kalimat-kalimat ninyir di atas sampai di sini. Saya menyadari bahwa menjalankan sebuah Pemerintahan dengan wilayah yang sangat luas dan jumlah penduduk besar itu tidak mudah.

Apalagi untuk menangani kasus Pandemi Covid-19 ini, yang bahkan Negara-Negara maju juga mengalami kerepotan yang luar biasa. Tak elok rasanya terus-terusan nyinyir Pemerintah Indonesia yang masih berjuang dengan berbagai masalah pembangunan sebagai negara berkembang. Maklumi saja, dan tetap mendukung berjuang bersama pemerintahan kita.

Jas Hujan Bukan APD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun