Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Belajar "Tanpa Guru" di Masa Pandemi, Apa Hasilnya?

21 April 2020   17:13 Diperbarui: 22 April 2020   05:22 1893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandemi Covid-19 membuat perkuliahan dialihkan menjadi via online (Foto: KOMPAS.com/Jawahir Gustav Rizal)

Sebuah tantangan lalu dilayangkan kepada Tigor. Tantangan diterima. Sepakat tanding suatu Rabu sore di Kebun Seminari, selepas kerja bakti rutin.

Terjadilah tanding beladiri Poltak versus Tigor. Di bawah sorak-sorai teman-teman sekelas.

Hasilnya? Hanya dalam tiga jurus, salah seorang sudah takluk dengan gigi seri goyah, hidung berdarah, plus rasa malu tak terperi. Orang itu adalah Poltak.

***
Februari-Maret 2020 di Jakarta, masa awal pandemi Covid-29 di Indonesia. Kebijakan "belajar di rumah" diterapkan pemerintah. Tujuannya mencegah tertular Covid-19, sekaligus memutus rantai penularan.

Kali ini giliran Tiur, anak perempuan Poltak, yang "belajar tanpa guru di rumah". Atau tepatnya "kuliah tanpa dosen" sebab Tiur sudah mahasiswa.

Tidak sepenuhnya tanpa guru sebenarnya. Sebab perkuliahan masih tetap dilangsungkan secara online. Begitupun tugas-tugas kuliah dan ulangan mata kuliah.

Kemajuan teknologi komunikasi digital memang telah memungkinkan kuliah berlangsung tanpa kehadiran fisik mahasiswa dan dosen dalam satu ruangan.

Poltak takjub tapi juga risau. Sebab dia teringat perbedaan "berguru" dan "belajar".

Berguru mengandaikan komunikasi primer antara murid dan guru. Komunikasi dua arah yang akrab.

Komunikasi itu, jika merujuk Habermas, berujung pada kesatu-pahaman yang produktif. Kesatu-pahaman yang membuahkan lagi pemahaman dan kesatu-pahaman baru. Begitulah sains tumbuh dan berbuah.

Sedangkan belajar tidak mengharuskan kehadiran fisik seorang guru dan komunikasi primer dengan murid. Pengajaran secara online itu adalah bentuk nyata belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun