Mohon tunggu...
Muhammad Haris
Muhammad Haris Mohon Tunggu... Freelancer - Sebuah Usaha Mengabadikan Pikiran

Menulis untuk mengenali diri

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kisahku KKN di Miangas, Pulau Paling Utara Negeri Ini

24 Agustus 2020   19:42 Diperbarui: 26 Agustus 2020   03:17 2388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut pantai di Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, dengan latar Tanjung Wora yang terlihat dari arah dermaga.(KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL)

Bagi divisi kesehatan, mereka akan membuat program kesehatan---mengadakan cek kesehatan gratis kepada warga dan memberikan obat atau vitamin untuk warga yang membutuhkan. 

Divisi pendidikan membuat program pendidikan, mengajar di sekolah SD sampai SMK. Saat itu saya berada dalam divisi ini.

Saya mengaktifkan kembali Rumah Pintar. Rumah yang berisi banyak buku-buku untuk menjadi tempat anak-anak belajar. Selain itu saya juga melakukan sebuah program Latihan Dasar Organisasi untuk siswa SMK.

Selain dua divisi sebelumnya, ada divisi lain seperti divisi lingkungan hidup, divisi pemuda dan olahraga, divisi wirausaha, dan ada beberapa divisi lagi yang saya tidak ingat lagi namanya. Semua menjalankan program sebagaimana mestinya dan tidak jauh dari jurusan atau bidang keahliannya masing-masing saat di kampus.

Selain mempunyai keindahan alam, masyarakat yang ramah, Miangas juga memiliki kisah-kisah yang mengharukan dan menuntut kepedulian lebih dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.

Miangas adalah pulau yang sangat jauh terpisah dari pulau-pulau lainnya. Miangas sendiri berarti "menangis". Konon nama itu diberikan oleh leluhur mereka. 

Kata kawan saya, "Miangas seperti sebuah kelapa yang terapung di tengah laut luas." Sebab letaknya yang jauh dari pulau-pulau lainnya, apalagi dengan Kota Manado yangg butuh perjalanan berhari-hari untuk bisa sampai ke sana.

Bayangkan saja jika ada warga Pulau Miangas sakit yang butuh penanganan khusus. Kapal dalam seminggu hanya ada satu, jika laut sedang tidak bersahabat biasanya juga tak ada kapal yang datang ke Miangas dalam beberapa minggu. 

Di Miangas saat itu hanya ada satu puskesmas tanpa dokter. Hanya ada seorang bidan. Tentu saja itu tidak cukup. Belum lagi jika ada kerusakan pada mesin untuk menghidupkan listrik, butuh waktu yang tidak cepat untuk masyarakat bersabar hidup tanpa listrik.

Tetapi belakangan ini saya mendapat informasi kalau di sana bandara sudah aktif, dan listrik sudah bagus. Informasi yang sangat membahagiakan.

Setelah melakukan kegiatan KKN kurang lebih sebulan, akhirnya sampai juga pada waktu yang menyedihkan dari sebuah perjumpaan yaitu perpisahan. Kami harus kembali ke kampus. Kami akan kembali ke Makassar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun